OJK Optimistis Bisnis Asuransi Syariah Tumbuh 18 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2016 17:46 WIB
Menurut OJK, kinerja asuransi syariah pergerakannya sama dengan setor riilnya. Kalau sektor riilnya maju, otomatis akan berimbas pada syariahnya.
Ilustrasi asuransi. (Thinkstock/BrianAJackson).
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis aset industri asuransi syariah mampu meningkat 18 persen hingga akhir tahun nanti. Optimisme ini berangkat dari kinerja kinclong yang dicatatkan asuransi syariah hingga April 2016.

Mochamad Muchlasin, Direktur IKNB Syariah OJK mengatakan, industri asuransi syariah membukukan pertumbuhan nilai aset bulanan (month to month) hingga 38,7 persen pada April 2016. Yakni, dari Rp20,9 triliun pada Maret 2016 menjadi sebesar Rp29 triliun April 2016.

Pertumbuhan aset tidak terlepas dari kinerja investasi industri asuransi syariah yang meningkat 19,9 persen mencapai Rp24,8 triliun dan pendapatan premi asuransi syariah yang tembus hingga Rp27 triliun atau naik 10,3 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami prediksi, kalau sampai September kira-kira sudah 11 persen (year to date), kami berharap kalau trennya membaik, pertumbuhan 18 persen tahun ini bisa kami capai," ujar Muchlasin Senin (6/6).

Edy Setiadi, Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank OJK menuturkan, kinerja industri asuransi syariah di sepanjang tahun ini diproyeksi menghadapi tantangan berat, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di sektor riil.

"Kinerja asuransi syariah pergerakannya sama dengan setor riilnya, kalau sektor riilnya maju otomatis akan berimbas pada syariahnya," ujar Edy.

Tahun lalu, kata Edy, kinerja investasi asuransi syariah terimbas gejolak pasar keuangan global, dan dalam negeri. Padahal, diketahui 60-70 persen dari total portofolio investasi industri sektor ini banyak ditempatkan di pasar modal.

Kendati begitu, dia meyakini, sejumlah langkah edukasi dan sosialisasi yang didorong pemerintah, otoritas dan pelaku industri bakal membantu peningkatan literasi pemanfaatan asuransi syariah.

"Pelaku industri juga harus memanfaatkan pengembangan bisnis asuransi syariah, misalnya, dengan produk bancassurance (produk asuransi yang dijual melalui kemitraan bank), syariah harus masuk ke situ," pungkasnya. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER