Realisasi Premi Rendah, Asuransi Belum Revisi Rencana Bisnis

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2016 13:05 WIB
Pertumbuhan premi asuransi jiwa dan asuransi umum masih jauh dari target. Premi asuransi jiwa tumbuh 2,2 persen dan asuransi umum naik 4 persen.
Ilustrasi asuransi. (Thinkstock/BrianAJackson).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati realisasi pendapatan premi industri asuransi masih rendah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku belum menerima permohonan revisi pertumbuhan bisnis dari perusahaan asuransi. Padahal, seperti industri perbankan, industri asuransi pun diberikan waktu untuk merevisi pertumbuhannya, jika tidak sesuai dengan target yang ditetapkan.

"Proyeksi realisasi premi industri asuransi di semester I 2016 sekitar 30-40 persen dari target. Memang, rendah ya, tetapi ini wajar. Trennya, percepatan pertumbuhan baru terjadi di semester II. Makanya, belum ada yang revisi pertumbuhan sampai sekarang," tutur Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK kepada CNNIndonesia.com, akhir pekan lalu.

Kewajiban perusahaan asuransi dan reasuransi untuk menyetor rencana bisnis mereka baru diterapkan pada tahun 2015 lalu. Kewajiban yang tertuang dalam Surat Edaran OJK meliputi proyeksi rasio dan keuangan perusahaan, beserta asumsi, rencana permodalan dan rencana investasi. Lalu, pengembangan sumber daya manusia dan pemasaran, serta jaringan kantor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, hingga kuartal I 2016, industri asuransi umum sendiri membukukan pertumbuhan total premi sebesar empat persen menjadi Rp14,5 triliun. Raihan ini masih jauh dari target industri yang berkisar 15-20 persen hingga akhir tahun.

Pun demikian, Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, pelaku industri masih optimis mampu membukukan pertumbuhan premi sesuai target, sejalan dengan bergulirnya proyek-proyek infrastruktur pemerintah. "Kondisi ini akan mendorong belanja pemerintah terus mengalir," terang dia.

Optimisme serupa juga dirasakan industri asuransi jiwa. Meskipun premi bisnis baru industri ini hanya tumbuh 2,2 persen dan premi lanjutannya cuma naik 7,3 persen, premi asuransi jiwa sampai akhir tahun ditargetkan meningkat 20 persen.

"Kami mempunyai target setiap tahun, industri asuransi dari sisi premi bertumbuh antara 10 persen sampai 30 persen. Kami harap, tahun ini bisa bertumbuhan 20 persen. Karena, meski perekonomian menunjukkan perlambatan, kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi makin meningkat," kata Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)). (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER