Fintech Diyakini Akan Dongkrak Literasi Keuangan Nasional

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 25 Agu 2016 07:55 WIB
Salah satu kunci untuk meningkatkan keuangan inklusif di Tanah Air adalah dengan memperluas akses masyarakat ke lembaga keuangan.
Ilustrasi layanan keuangan berbasis teknologi. (janeb13/Pixabay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan keuangan berbasis teknologi (financial technology/fintech) diyakini akan menjadi motor penggerak penetrasi pasar keuangan nasional.

Menurut Patrick Walujo, Kepala Badan Teknologi Startup Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), salah satu kunci untuk meningkatkan keuangan inklusif di Tanah Air adalah dengan memperluas akses masyarakat ke lembaga keuangan.

“Perkembangan fintech akan membuat lembaga keuangan lebih mudah dijangkau masyarakat, karena relatif tak terkendala infrastruktur,” tutur Patrick, Kamis (25/8).

Melalui fintech, ia menerangkan, edukasi mengenai produk keuangan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Dengan catatan, produk fintech juga harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Fintech menyediakan data analytics yang menawarkan kekayaan informasi untuk menyusun produk yang tepat ke target yang tepat,” imbuh dia yang juga menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Partner Northstar Group.

Indeks Keuangan Inklusif (IKI) Indonesia pada tahun 2014 lalu sebesar 36 persen atau jauh berada di bawah IKI negara-negara ASEAN, seperti Thailand (78 persen), Malaysia (81 persen).

Makanya, implementasi Strategi Nasional Keuangan Inklusif dengan kelembagaan yang kuat diharapkan dapat mendongkrak persentase akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75 persen pada akhir tahun 2019 mendatang.

“Keseriusan pemerintah dalam menghadirkan regulasi yang dapat menggairahkan industri fintech akan menjadi langkah strategis mencapai tujuan keuangan inklusif tersebut,” terang Patrick.

Perkembangan teknologi secara umum pun dianggap turut membantu peningkatan keuangan inklusif. Go-Jek, misalnya, transportasi daring yang memiliki lebih dari 200ribu mitra pengemudi ojek tersebut telah mengenalkan produk keuangan kepada seluruh mitranya.

Seluruh mitra pengemudi Go-Jek pasti memiliki akun di bank sebagai sarana pembayaran penghasilannya. Tidak cuma itu, Gojek bahkan menyediakan asuransi kesehatan bagi mitra pengemudi dan keluarga mereka dengan premi yang sangat terjangkau.

“Banyak dari mitra kami yang baru pertama kali bisa mengakses produk-produk keuangan ini. Semua baru tahap awal, karena masih banyak lagi pengembangan teknologi yang akan kami lakukan yang kami harap dapat membantu pemerintah mendorong implementasi inklusi keuangan,” ujar Nadiem Makarim, Co-Founder dan CEO Go-Jek.

Keseriusan perkembangan fintech juga terlihat dari upaya bank-bank besar. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, misalnya, lewat anak usahanya Mandiri Capital Indonesia (MCI). Kartiko Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri menuturkan, tidak kurang dari 80 persen pendanaan di MCI akan mengalir ke fintech.

Hal ini dikarenakan optimisme perseroan terhadap perkembangan e-commerce yang akan menjadi industri unggulan di Indonesia. “Fokus mendukung fintech akan menjadi langkah strategis memenangkan kompetisi di sektor pembayaran digital,” katanya.

Sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan fintech, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kadin mengadakan Indonesia Fintech Festival and Conference (IFFC) 2016, kegiatan untuk menjembatani pemangku kepentingan di industri fintech, mulai dari regulator, institusi keuangan swasta, investor, startup, inkubator, asosiasi industri, dan kalangan akademisi.

Perhelatan ini akan diselenggarakan pada 29-30 Agustus di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Sejumlah pimpinan dari perusahaan keuangan dan layanan berbasis teknologi akan hadir di acara tersebut. Seperti, Kartiko Wirjoatmodjo, Armand Hartono selaku Wakil Direktur Utama BCA, Asmawi Syam Direktur Utama BRI, William Tanuwidjaja CEO Tokopedia, dan lain sebagainya.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER