Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menargetkan seluruh kilang yang dimiliki perusahaan bisa memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan spesifikasi Euro 5 pada tahun 2023.
Dengan kata lain, kondisi itu bisa dicapai jika empat proyek perbaikan kapasitas dan kompleksitas kilang
existing perusahaan (Refinery Development Master Plan/RDMP) dan dua kilang baru perusahaan resmi beroperasi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menjelaskan, pada awalnya perusahaan menargetkan kompleksitas produksi BBM mencapai Euro 4 saja. Namun setelah dipelajari, ternyata spesifikasi Euro 5 tak berbeda jauh dengan Euro 4 dan bisa diproduksi di fasilitas yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi setelah Direktur Megaproyek kami pergi ke Balikpapan, temuannya seperti itu. Dari segi biaya pun tak terbilang jauh dengan BBM Euro 4. Kami optimistis, sehingga seluruh kilang yang dilakukan RDMP dan dua kilang baru, kemungkinan sudah bisa memproduksi BBM Euro 5 nantinya," ujar Wianda, Selasa (25/10).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kilang pertama perusahaan yang bisa memproduksi Euro 5 adalah kilang Balikpapan setelah dilakukan RDMP. Rencananya, kilang Balikpapan diharapkan bisa menghasilkan BBM Euro 5 sebesar 135 ribu barel per hari.
Wianda menambahkan, BBM dengan standar Euro 5 diharapkan bisa keluar dari kilang Balikpapan pada tahun 2021, setelah RDMP tahap ke-dua rampung.
Pada awalnya, Pertamina menargetkan RDMP Balikpapan selesai tahun 2023. Namun setelah proses Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED) dilakukan secara bersamaan, ada potensi RDMP Balikpapan bisa dilakukan 22 bulan lebih cepat.
"Harapannya setelah BBM Euro 5 ini keluar, maka
gasoline kami bisa lebih kompetitif dan bisa sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di mana BBM Euro 4 bisa diterapkan tahun 2023," jelasnya.
Kendati berencana untuk menyetel produksi semua kilang menjadi BBM Euro 5, penambahan produksi Euro 5 akan disesuaikan dengan proyeksi permintaan di masa depan.
"Nanti kilang apa lagi setelah Balikpapan yang bisa disetel menjadi Euro 5 tergantung prediksi ke depan," tambahnya.
Sebagai informasi, saat ini Pertamina tengah giat melakukan RDMP untuk keempat kilangnya yang terletak di Balikpapan, Dumai, Balongan, dan Cilacap. Sementara itu, dua kilang baru perusahaan rencananya akan dibangun di Bontang dan Tuban.
Jika dua kilang baru dan empat kilang
existing ini rampung, maka kapasitas kilang perusahaan minyak pelat merah ini bisa meningkat dari angka saat ini 1 juta barel per hari menjadi 2,3 juta barrel per hari.
(gir/gir)