Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham AS memperpanjang penguatan pasca pemilu pemilu pada perdagangan Selasa (22/11) dengan keuntungan moderat yang mendorong indeks Dow Jones di atas level 19.000 dan tiga indeks utama mencatat rekor penutupan hari kedua berturut-turut.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 67,18 poin atau 0,35 persen ke 19.023,87, indeks S&P 500 naik 4,76 poin atau 0,22 persen ke 2.202,94 dan indeks Nasdaq Composite menambahkan 17,49 poin atau 0,33 persen ke 5.386,35.
Seperti dilansir dari
Reuters, indeks S&P 500 berakhir di atas level 2.200, dipimpin oleh keuntungan di saham sektor telekomunikasi, yang naik 2,1 persen, dan konsumen diskresi yang naik 1,2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar saham telah naik sejak pemilu 8 November. Investor mengapresiasi janji-janji Presiden terpilih Donald Trump tentang pemotongan pajak, pengeluaran lebih tinggi pada infrastruktur dan pemangkasan regulasi yang menguntungkan bagi industri tertentu, termasuk perbankan, manufaktur dan kesehatan.
Robert Pavlik, kepala strategi pasar Boston Private Wealth di New York, mengatakan, penguatan yang dimulai pada sektor keuangan dan industrial setelah pemilu menyebar ke sektor lain.
"Anda melihat beberapa kekuatan di seluruh papan perdagangan saham. Itu pertanda sehat dan menunjukkan kepada saya bahwa kita berada dalam pasar bullish [menguat]," katanya.
"Pasar mulai memberikan beberapa keuntungan minggu lalu, tapi itu tidak meningkatkan tekanan jual. Ini benar-benar menarik orang kembali."
Ketiga indeks juga mencapai rekor tertinggi
intraday. Indeks Dow Jones memerlukan 121 hari perdagangan untuk mencapai rekor 18.000 poin dari 17.000. Tetapi sejak menanjak bersamaan, memerlukan 483 hari untuk menembus 19.000.
Indeks Dow Jones sekarang naik 9,2 persen sepanjang tahun ini, sementara indeks S&P 500 naik 7,8 persen.
Menurut data Thomson Reuters, sekitar 7,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS dalam perdagangan kemarin. Lebih rendah dibandingkan dengan 8,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.