Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir meminta konsorsium PT Pertamina (Persero) - Marubeni Corporation - Sojitz Corporation untuk bisa segera membubuhkan tanda tangan pada surat perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1. Jika tidak, PLN mengaku akan menunjuk konsorsium lain yang menempati urutan kedua daftar pemberi penawaran terbaik saat proses tender PLTGU Jawa 1 berlangsung.
Sofyan menekankan, bila sampai Jumat (27/1) pekan ini, Pertamina tak juga menandatangani PPA maka perusahaannya tetap akan menggarap proyek pembangkit berkapasitas 2 x 800 Megawatt (MW) tersebut.
Namun, PLN akan segera menunjuk konsorsium lain yang siap menggarap proyek listrik bernilai US$2 miliar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau tidak jadi menandatangani PPA, kami
issue ke peserta lain. Ini kan tender internasional, tidak boleh main-main," kata Sofyan, Rabu (25/1).
Sebagai informasi, di dalam tender tersebut, konsorsium Pertamina mengalahkan pesaing lain yaitu konsorsium PT Adaro Energi Tbk - Sembcorp, konsorsium Mitsubishi Corporation - JERA - PT Rukun Raharja Tbk - PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), serta konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia - Nebras Power - Korea Electric Power Corporation.
Menurut mantan Bos PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PLN sama sekali tidak punya niat sedikit pun untuk mengulur waktu tender bahkan sampai membatalkan dan melakukan tender ulang proyek tersebut
Akan tetapi, bila Pertamina tak kunjung siap dan tak juga membubuhkan tanda tangan dalam PPA, PLN tak memiliki jalan lain.
"Tidak ada niat untuk membatalkan, kecuali Pertamina memang tidak sanggup. Kalau pesertanya tidak sanggup mau ngomong apa? Ya, mau tidak mau kan batal," jelas Sofyan.
(gen)