Selain Adhi Karya, Pemerintah Paksa BUMN Lain Danai LRT

CNN Indonesia
Rabu, 08 Feb 2017 14:20 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut ada beberapa BUMN yang bersedia menerbitkan instrumen investasi untuk mendanai proyek LRT.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut ada beberapa BUMN yang bersedia menerbitkan instrumen investasi untuk mendanai proyek LRT. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut ada sejumlah perusahaan pelat merah lain yang akan membantu PT Adhi Karya Tbk mendanai proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabedebek).

Meski tidak menyebut nama BUMN yang dimaksud, namun Rini menyebut pendanaan proyek LRT akan dilakukan oleh BUMN tersebut dengan menerbitkan instrumen investasi. Pasalnya, anggaran yang dimiliki pemerintah tidak mencukupi untuk mendanai proyek tersebut secara langsung. Pemerintah menurut Rini hanya akan melakukan penjaminan dari instrumen investasi yang dikeluarkan oleh Adhi Karya atau BUMN lainnya demi proyek tersebut.

"Kami sedang melihat karena kami akan package memanfaatkan penjaminan pemerintah, atau sebagian bisa mendapatkan dukungan APBN tapi mungkin publik service obligation (PSO) nya," ungkap Rini, Rabu (8/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan bantuan penjaminan dari pemerintah tersebut, Rini berharap dapat memberikan bunga yang rendah. Selain itu, Rini menyatakan, jenis instrumen investasi yang diterbitkan tersebut tidak akan dibatasi oleh pemerintah.

"Termasuk sukuk, jadi nanti BUMN yang akan keluarkan instrumennya," imbuh dia.

Dalam hal ini, meski Adhi Karya telah didapuk sebagai kontraktor dari proyek tersebut, Rini masih enggan menyebut secara spesifik akan ada berapa perusahaan BUMN yang menerbitkan instrumen investasi untuk mendukung pendanaan LRT Jabedebek.

"Belum, nanti kami selesaikan dua hari lagi," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta Adhi Karya untuk ikut menyuntik modal untuk proyek LRT. Dengan kata lain, Adhi Karya diminta agar tidak hanya menjadi kontraktor tetapi juga menjadi investor.

Untuk diketahui, proyek LRT membutuhkan dana senilai Rp23 triliun. Hingga saat ini, proses kemajuan dari proyek tersebut baru mencapai 12 persen. Meski begitu, Rini menegaskan, pihaknya optimis LRT Jabedek dapat selesai pada 2019.

"Yang pasti kami akan selesaikan tepat waktu," tegas Rini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER