OJK Proyeksi Pertumbuhan Kredit Kuartal I Lampaui 8,5 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2017 14:58 WIB
Angka tersebut cenderung lambat kalau dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kuartal I 2016 lalu yang sebesar 8,71 persen.
Angka tersebut cenderung lambat kalau dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kuartal I 2016 lalu yang sebesar 8,71 persen. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal I 2017 tumbuh lebih dari 8,5 persen (year on year/yoy). Angka tersebut cenderung lambat kalau dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kuartal I 2016 lalu yang sebesar 8,71 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menyebut, pertumbuhan penyaluran kredit paling besar terjadi untuk kredit modal kerja dan konsumsi. Sementara, kredit investasi masih cenderung melambat.

"Tetapi, jika secara year on year kuartal pertama tahun lalu, ya sesuai gejala awal tahun, kemungkinan masih menurun. Mudah-mudahan tahun ini masih bisa dua digit," ujarnya, Senin (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tiga bulan awal ini, OJK juga memprediksi peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di industri perbankan. Menurut dia, hal ini terjadi karena pertumbuhan kredit tidak terlalu tinggi, sehingga mengurangi pembagi pada rasio kredit bermasalah.

"Ini karena kredit agak menurun, sehingga pembaginya lebih kecil. Jadi, hasilnya NPL lebih besar," jelas Nelson.

Diharapkan, penyaluran kredit tahun ini dapat terkerek, apalagi penurunan suku bunga kredit perbankan terus berlanjut. Tahun ini OJK memprediksi pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 10-12 persen.

Penurunan suku bunga kredit bukan hal mudah bagi perbankan, karena masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Rencana kenaikan bunga Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serika (AS) dikhawatirkan menarik likuiditas dari dalam negeri dan membuat perbankan sulit menurunkan suku bunga.

"Memang, tidak mudah untuk penurunan suku bunga, tetapi kami harapkan terus berlanjut," imbuh dia.

Sekadar catatan, suku bunga kredit perbankan baru turun 78 bps (0,78 persen), sedangkan suku bunga deposito sudah turun 128 bps (1,28 persen) sejak 2016. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER