Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan oleh sekuritas plat merah ini atas promo yang ditawarkan dari kolaborasi antara taksi online dan konvensional, Gary menilai kerja sama antara Go-car dengan taksi Blue Bird lebih rasional dibandingkan kolaborasi antara Uber dengan Express.
Dalam kondisi normal, Uber memberlakukan tarif Rp4.032 per km. Namun mereka memberi diskon 70 persen. Sedangkan Grab memberikan tarif Rp3.441 per km, dengan harga promo mendapat potongan 30 persen.
Berdasarkan hitungan yang dilakukan Bahana, kerja sama antara Go-car dengan Blue Bird memberikan subsidi antara 20 persen-50 persen dari tarif normalnya Rp4.459 per km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, sebenarnya subsidi yang diberikan Go-car lebih rendah dari subsidi yang diberikan oleh Uber yang menawarkan potongan antara 25 persen-70 persen, dan Grab memberikan potongan sekitar 25 persen-75 persen.
''Memang kalau kita lihat sekilas seolah-olah pihak Gojek rugi karena memberikan subsidi kepada Blue Bird sebab tarif yang dibayarkan penumpang sebesar tarif yg ada di aplikasi Go-car, sedangkan untuk kekurangan tarif normal yang diberlakukan taksi Blue Bird Akan dibayarkan pihak Gojek. Namun ternyata angkanya tidak sebesar yang kami perkirakan sebelumnya,'' terang Gregorius.
''Dengan skema kolaborasi ini, pihak Blue bird tentunya diuntungkan karena jumlah penumpang diperkirakan akan naik, plus mereka masih bisa mendapat tarif normal, sedangkan pihak Gojek juga diuntungkan karena armada Go-car menjadi bertambah.”
Melalui skema kerja sama ini, Bahana Sekuritas memperkirakan pendapatan perusahaan berkode saham BIRD ini bakal naik ke kisaran Rp5,3 triliun pada akhir 2017, dari Rp4,85 triliun yang diperkirakan pada akhir 2016. Pada 2015, operator taksi ini mengantongi pendapatan sebesar Rp5,47 triliun.
Laba bersih diperkirakan naik ke level Rp565 miliar pada akhir 2017, dari estimasi Rp494 miliar pada akhir tahun lalu. Pada 2015, sempat mengantongi laba sebesar Rp824 miliar.
“Tak heran kalau Bahana merevisi rekomendasi saham BIRD dari 'Hold' menjadi 'Buy' dengan target harga Rp4.750 per lembar, dari kisaran harga saat ini sekitar Rp4.000-an,” jelas Gary.