Sementara itu, taksi Express dinilai belum bisa bernapas lega meski mereka sudah bekerja sama dengan Uber. Pasalnya tarif yang dibayarkan oleh penumpang yang memesan lewat aplikasi sesuai dengan harga yang berlaku di Uber.
“Tanpa ada subsidi yang dibayarkan oleh pihak Uber kepada manajemen taksi Express, pihak yang diuntungkan adalah Uber, sedangkan Express belum bisa menikmati hasil,” jelas Gary.
Belum lagi sejumlah masalah internal yang masih menggerogoti operator taksi kedua terbesar di Indonesia ini. Akibat persaingan tarif taksi sejak kehadiran taksi online, perusahaan berkode saham Express Transindo ini menurunkan besaran setoran harian yang harus dibayarkan supir menjadi Rp150 ribu dari yang sebelumnya Rp240 ribu karena sepinya penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meski setoran harian diturunkan, beberapa supir masih tak mampu memenuhi setoran tersebut sehingga akhirnya keluar dari Express,” katanya.
Dengan berbagai permasalahan yang masih ada, pihak manajemen akan mengambil empat langkah pada tahun ini yakni memutuskan untuk menutup beberapa pool taksi yang kinerjanya tidak bagus, mengurangi jumlah karyawan, menjual aset-aset perusahaan yang layak untuk dijual serta akan melakukan restrukturisasi pinjaman.
Dengan estimasi kinerja Express Transindo yang masih suram, Bahana memperkirakan pendapatan pada akhir tahun ini hanya naik sedikit ke Rp688 miliar, dari pendapatan tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp644 miliar, pada akhir 2015, operator taksi ini masih bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp970 miliar.
Melalui berbagai upaya pembenahan yang coba dijalankan manajemen pada tahun ini, laba bersih diperkirakan bisa membaik ke level Rp8,8 miliar, dari perkiraan rugi tahun lalu yang kemungkinan mencapai Rp120 miliar, bandingkan dengan pencapaian 2015, Express Transindo mengantongi laba bersih sebesar Rp32 miliar.
“Melihat proyeksi kinerja Express yang belum menemukan titik cerah, Bahana merekomendasikan “Reduce” saham Express Transindo dengan target harga Rp135, dari rata-rata harga saham saat ini sebesar Rp156,” jelas Gary.
(gir/gen)