Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi pengembang properti, Realestat Indonesia (REI) menyatakan siap menjemput bola investasi dari penanam modal asing dalam proyek pengembangan perumahan dan infrastruktur di Indonesia.
"Kolaborasi dengan asing bisa menjadi solusi penyediaan rumah dan pertumbuhan ekonomi Tanah Air," tutur Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (7/3) malam.
Menurut Rusmin, dibandingkan berjalan sendiri, anggota REI dapat bermitra dengan investor asing untuk membuka potensi pengembangan perumahan, khususnya di luar Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolaborasi itu dilakukan dalam tiga aspek yaitu pendanaan (
funding), teknologi dan pembangunan.
Di sisi lain, investor asing juga membutuhkan mitra lokal yang lebih memahami medan di Indonesia. Wujud nyata upaya jemput bola itu terlihat saat anggota REI mulai gencar melakukan
roadshow ke berbagai negara.
Dalam waktu dekat, kata Rusmin, REI akan bertandang ke Hong Kong dan Makau sebagai tindak lanjut pertemuan
business matching antara rombongan pengusaha Real Estate Hong Kong dengan REI yang berlangsung di Shangrila Hotel Jakarta pada 2 Maret 2017 lalu.
Sebagai super hub keuangan terbesar di Asia Pacifik, Hong Kong memainkan peran strategis dalam perkembangan ekonomi di kawasan Asia Pasifik terutama dalam peningkatan hubungan ekonomi dengan negara negara ASEAN dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Karenanya, REI siap menjadi mitra strategis para
stakeholders real estate Hong Kong dalam pengembangan kerja sama pembangunan properti dan infrastruktur di Indonesia.
"Mereka (pengusaha Real Estat Hongkong) sedang menjajaki beberapa proyek milik anggota REI," ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan Hong Kong , REI akan mendorong peningkatan investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia. Sayangnya, Rusmin belum bisa merinci berapa potensi nilai proyek pengembangan yang menyasar luar Jawa itu.
"Kemarin belum bisa dipastikan angka (nilai investasi)," ujarnya.
Direktur Dewan Perdagangan dan Pengembangan Hong Kong (HKTDC) untuk Indonesia Leung Kwan Ho mengatakan, pihaknya akan terus menggenjot peningkatan hubungan ekonomi kedua negara ini mengingat Hong Kong saat ini menempati urutan ke-4 dalam penanaman modal asing di Indonesia sesudah Singapore, China dan Japan.
Kwan Ho yakin, ke depannya dengan REI, peningkatan penanaman investasi pengusaha properti di Indonesia akan meningkat secara signifikan. Hal ini mengingat sudah ada pengembang dari Hong Kong yang sudah beroperasi, seperti Hongkong Land dan King Land.