Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal merampungkan proses pinjaman sindikasi Rp5 triliun untuk pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda pekan depan.
Direktur Keuangan WIjaya Karya Steve Kosasih menuturkan, pihaknya akan melakukan penandatanganan pinjaman sindikasi tersebut pada Rabu (15/3), dengan beberapa bank asing dan lokal.
"Sebagian besar masih dirahasiakan dulu karena kami belum tanda tangan. Tapi pada dasarnya ada lembaga keuangan asing dan pelat merah," ungkap Steve, Kamis (9/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk bank nya sendiri, tidak hanya dari Badan Usaha Milik Negeri (BUMN), tetapi juga ada bank swasta dalam negeri yang ikut memberikan pinjaman sindikasi tersebut.
Sementara, perusahaan menginginkan tingkat bunga yang rendah dalam pinjaman sindikasi tersebut dengan rentang dibawah 7-9 persen.
"Nah kami sedang finalisasi, kami mintanya sih dibawah 8 persen," jelas dia.
 Kantor Pusat Wijaya Karya. (Dok. Sekretariat Kabinet) |
Setelah melakukan penandatanganan pinjaman sindikasi itu, Wijaya Karya akan menerbitkan obligasi sebesar Rp5 triliun hingga Rp10 triliun.
"Ini dengan jangka waktu minimal lima tahun hingga 10 tahun. Perusahaan juga telah mendapatkan rating perusahaan yang sangat baik dari salah satu lembaga pemeringkat internasional yang jauh diatas perusahaan sejenis," papar Steve.
Nantinya, penerbitan obligasi ini bisa dilakukan sekaligus atau dengan penawaran umum berkelanjutan (PUB) selama dua tahun.
Lebih lanjut ia menjelaskan, total bank yang akan memberikan pinjaman sindikasi ini berjumlah tujuh bank. Sementara, kepemilikan saham perusahaan di proyek tol Balikpapan-Samarinda sebesar 15 persen.
"Pembangunannya sudah berjalan untuk tolnya," kata dia.
Menang Tender TolMenurut Steve, perusahaan telah memenangkan tender untuk proyek jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran. Nilai proyek tol ini senilai Rp2,17 triliun dan dan kemenangan diputuskan oleh PT Jasa Marga Kuncuran Cengkareng dengan serangkaian evaluasi seperti administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi.
Hingga saat ini, perusahaan telah mendapatkan proyek antara lain, pembangunan
integrated tank storage terminal, antara park cibubur, PLTU 1 x 1000 MW di Cilacap, Jakarta
International Equestrian,
Jetty and Logistic Services di Lamongan, Jembatan Soebada di Timor Leste, jalan dan jembatan Natar Boa di Timor Leste, pembangunan PLTU 1 x 1000 MW di Sulawesi Selatan, serta jalan dan penataan pantai Kuta Mandalika di Lombok.
Sementara, perusahaan menargetkan mendapat kontrak sebesar Rp102,94 triliun atau naik 123,59 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp83,29 triliun. Untuk komposisinya sendiri, diproyeksikan 29,8 persen dari pemerintah, 30 persen BUMN, dan swasta 40,2 persen.
(gen)