Jakarta, CNN Indonesia -- PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII menurunkan target pendapatan penjaminan menjadi Rp50 miliar sampai Rp70 miliar tahun ini.
Target ini melorot sekitar 70 persen bila dibandingkan realisasi pendapatan penjaminan tahun lalu yang mencapai Rp220 miliar.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PII Armand Hermawan menjelaskan, tahun lalu pendapatan penjaminan yang diperoleh perusahaannya meningkat signifikan, usai memberikan jaminan untuk proyek di sektor kelistrikan sehingga margin penjaminan naik cukup drastis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu kami jamin proyek listrik, itu proyek bernilai besar. Sedangkan tahun ini, kami lebih banyak ke proyek sosial, nilainya kecil," ujar Armand kepada CNNIndonesia.com di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (29/3).
Bahkan, menurut Armand, porsi penjaminan untuk proyek sosial mencapai 60 persen sedangkan 40 persen sisanya untuk proyek non-sosial, seperti pembangunan jalan tol hingga pembangunan sistem penyedia air bersih (SPAM).
"Tahun ini kami lebih banyak jamin proyek sosial, seperti membangun rumah sakit, sekolah, hingga lembaga pemasyarakatan (lapas). Itu dilakukan di beberapa daerah di Indonesia," kata Armand.
Ia menjelaskan, untuk pembangunan rumah sakit merupakan kerja sama dengan dinas kesehatan di Manado, Sulawesi Utara. Lalu, untuk sekolah akan bekerjasama dengan Kementerian Sosial. Sedangkan, lapas merupakan kerja sama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Sayangnya, Armand masih enggan membagi nilai proyek dari masing-masing proyek di sektor sosial tersebut. Ia hanya bilang, bila dibandingkan dengan sejumlah proyek infrastruktur nasional, nilainya sangat kecil. Pasalnya, pembiayaan proyek sosial hanya bersumber dari pendanaan kementerian dan pemerintah daerah (pemda) saja.
Jamin Delapan ProyekAdapun secara total proyek yang mendapat jaminan dari PII di tahun ini berjumlah delapan proyek. Menurut Armand, PII memetakan ada sekitar 33 proyek yang ditargetkan di tahun ini di mana sebanyak 13 proyek merupakan proyek lanjutan dari tahun lalu. Misalnya proyek pembangunan jaringan serat optik di bagian timur Indonesia atau Palapa Ring Paket Timur.
Sedangkan 20 proyek lainnya merupakan proyek baru bahkan belum memasuki proses tender penjaminan dari PII. Namun, delapan diantara dipastikan akan dapat penjaminan dari PII.
Delapan proyek tersebut, yakni empat proyek sosial dan empat lainnya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti proyek jalan tol Semarang-Probolinggo, jalan tol Demak, SPAM di Lampung, hingga satelit.