ANALISIS

Hantu Emiten Semen Tahun Lalu Bernama Kelebihan Pasokan

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2017 06:53 WIB
Kapasitas produksi yang tinggi, tidak diimbangi dengan pertumbuhan permintaan semen. Membuat perusahaan semen nasional terpaksa menjual dengan harga murah.
Jika pembangunan properti bisa tumbuh tahun ini, maka secara tidak langsung akan mengimbangi penjualan semen untuk proyek infrastruktur yang bergerak stagnan. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Menurut Aditya, jika pembangunan properti tahun ini bisa lebih digenjot maka akan berdampak positif bagi emiten semen. Meski memang, kontribusi penjualan semen untuk sektor properti hanya 30 persen. Angka itu jauh lebih kecil dari porsi penjualan semen untuk pembangunan infrastruktur yang mencapai 70 persen. 

Namun, jika pembangunan properti bisa tumbuh tahun ini maka secara tidak langsung akan mengimbangi penjualan semen untuk proyek infrastruktur yang bergerak stagnan atau tidak berbeda jumlahnya dari tahun lalu.

"Khususnya di Pulau Jawa. Ya memang infrastruktur itu berjalan terus, tetapi sebenarnya kalau dilihat tidak terlalu signifikan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia menyatakan, jika pendapatan empat emiten semen ini bisa tumbuh sekitar 4 persen - 5 persen pada kuartal pertama tahun ini, maka akan mendorong dari kinerja emiten sepanjang tahun ini dan kemungkinan kinerja emiten semen dapat berbalik arah menjadi positif.

"Tidak perlu banyak-banyak, kalau bisa tumbuh segitu maka akan menjadi stimulus kinerja yang baik dan menjadi sentimen positif hingga akhir tahun ini," tandas Aditya.

Namun, harga batu bara masih akan menjadi tantangan bagi perusahaan semen menjaga biaya beban agar laba bersih tidak tergerus. Pasalnya, harga batu bara masih menunjukan tren kenaikan hingga saat ini. 

"Harga batu bara masih tinggi, itu berdampak ke beban biaya perusahaan," pungkas Aditya.

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER