Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyiapkan porsi pembiayaan sekitar 50 persen sampai 70 persen dari nilai kebutuhan belanja operasional (
operational expenditure/opex) kepada korporasi yang memiliki bisnis rantai pasok atau distributor (
supply chain).
"Tergantung
opex-nya berapa, lalu kami ambil porsi sekitar 50 persen atau bisa sampai 70 persen, misalnya butuh Rp100 juta untuk perbaikan mesin, ya berarti 70 persennya berapa," ujar Direktur Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto, Jumat (16/6).
Menurut Sis Apik, pemberian pembiayaan kepada korporasi yang bergerak di sektor
supply chain, tak hanya diberikan kepada induk perusahaannya, namun juga para anak usaha hingga distributornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, ia belum ingin membagi berapa total penyediaan pembiayaan yang disiapkan oleh perusahaan. Menurutnya, besaran pembiayaan yang diberikan tetap bergantung pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki perusahaan.
Namun begitu, aliran pembiayaan dipastikan tetap besar dan diberikan bila korporasi tersebut telah melalui proses seleksi ketat untuk penerimaan pembiayaan dari perusahaan, dengan begitu BRI terus berupaya menyediakan pembiayaan tersebut.
Adapun sumbangan dari pemberian pembiayaan kepada korporasi
supply chain, diperkirakan Sis Apik, akan membuat perusahaan mampu mengejar target pertumbuhan kredit di tahun ini, yang direvisi dari 12 persen menjadi 12,6 persen.
"Kita masih optimistis ini bisa mencapai target pertumbuhan kredit yang kemarin direvisi," imbuh Sis.
Sedangkan sampai kuartal I 2017, perusahaan telah memberikan kredit mencapai Rp653,1 triliun atau tumbuh 16,4 persen secara tahunan (
year-on-year/yoy).
Dari jumlah itu, sebanyak Rp182,1 triliun diberikan untuk kredit korporasi, yang terbagi atas Rp96,4 triliun kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Rp85,7 triliun sisanya diberikan ke korporasi non-BUMN.
Pembiayaan Semen BaturajaBersamaan dengan target pemberian pembiayaan ke korporasi
supply chain, BRI baru saja menyepakati pemberian pembiayaan bagi distributor dan pemasok PT Semen Baturaja (Persero) Tbk agar mempermudah pengambilan pasokan semen dengan tenor dan suku bunga yang menarik.
"BRI juga memberikan nilai tambah dalam kerja sama ini yakni dengan memberikan kemudahan pembiayaan kepada toko-toko yang menjadi pelanggan distributor untuk melakukan pembelian Semen Baturaja," kata Sis Apik.
Seperti porsi pembiayaan yang telah disiapkan, Sis Apik mengaku, perusahan membanderol porsi pembiayaan sekitar 50 persen sampai 70 persen dari opec Semen Baturaja. Sayangnya, ia belum ingin merinci berapa total pembiayaan tersebut.
Adapun pemberian pembiayaan kepada Semen Baturaja, akan memperkuat kecukupan dana untuk membangun pabrik semen kedua yang ditargetkan mampu memproduksi 1,85 juta ton semen per tahun. Sedangkan dari pabrik pertama, Semen Baturaja memiliki volume produksi sebesar 3,85 juta semen per tahun.