Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Tabungan Negara Tbk persero atau BTN berencana menambah anak usaha dibidang manajemen aset dan pembiayaan dengan mengakuisisi dua anak usaha PT Danareksa (Persero), yakni PT Danareksa Investment Management dan PT Danareksa Finance. BTN pun berharap akuisisi dua anak usaha tersebut dapat rampung pada kuartal keempat tahun ini.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, akuisisi dua anak usaha tersebut saat ini masih terus dikaji. Namun, rencana tersebut menurut dia, masih menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Masih terus dikaji tapi efektifnya menunggu persetujuan Rencana Bisnis Bank (RBB). Kami tinggal masalah perizinan saja dari OJK," ucap Direktur Utama BTN Maryono, dikutip Jumat (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MAryono memperkirakan, proses pengambilalihan dua anak usaha Danareksa tersebut akan lebih cepat dibandingkan dengan rencana pembentukan anak usahanya dibidang asuransi jiwa dengan menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasiondo). Padahal, BTN semula menargetkan anak usaha tersebut sudah dapat terbentuk sejak 2015 lalu.
"Progresnya sama tapi mungkin lebih cepat daripada Jasindo. Mungkin di kuartal IV," imbuh Maryono.
Maryono menjelaskan, penambahan anak usaha dibidang manajemen aset dilakukan karena perusahaan ingin bisa mengelola dana hasil dari iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Adapun melalui akuisisi Danareksa Finance, perusahaan ingin mendorong pengembangan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis mikro.
Sementara itu, pembentukan anak usaha dibidang asuransi jiwa dilakukan guna menambah produk yang dapat diperoleh nasabahnya, terutama nasabah KPR BTN yang memiliki basis yang cukup luas.
Bersamaan dengan rencana tersebut, BTN berharap mampu meningkatkan pertumbuhan laba perseroan, khususnya dari sisi pendapatan berbasis komisi (fee based income). Adapun proyeksi pertumbuhan laba tersebut telah dituangkan dalam RBB yang akan diserahkan perusahaan kepada OJK.
"Laba kami tingkatkan (dalam RBB) tapi tidak signifikan," kata Maryono.
Sayangnya, Maryono belum memberikan proyeksi pengerekan laba tersebut. Adapun hingga kuartal pertama tahun ini, perusahaan tercatat mampu menumbuhkan laba sekitar 21,03 persen secara tahunan
(year-on-year/yoy) dengan nilai mencapai Rp594 miliar.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, proses akuisisi dua anak usaha Danareksa tersebut juga menunggu rampungnya pembentukan induk usaha (
holding)
BUMN perbankan dan keuangan rampung. "Karena pada perjalanannya muncul skenario atau masukan baru dari tim," ungkap dia.
Kendati demikian, Iman mengaku sangat tertarik untuk mengambilalih dua anak usaha BUMN yang nantinya akan menjadi
holding bank BUMN tersebut.