Indra mengungkapkan, selain jaringan utama, perusahaan juga memiliki jaringan back-up berupa jaringan seluler fiber optik 3G maupun Multiprotocol Label Switching (MPLS). Dengan demikian, jika ada gangguan pada BRIsat, maka perusahaan bisa mengalihkan ke jaringan back-up.
"Meskipun kami punya BRIsat sebagai jaringan utama, jaringan back-up kami juga harus ada," ujar Indra.
Keberadaan jaringan back-up ini juga membuat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga bisa dengan cepat memulihkan koneksi ATM yang terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sekitar 2 ribu ATM atau 13 persen dari 17.695 ATM bank berlogo pita emas ini mengalami gangguan sejak akhir pekan lalu.Namun awal pekan ini, jumlah ATM yang mengalami ganguan turun menjadi 3 persen dari total ATM.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengungkapkan, perusahaan mengandalkan lima jaringan untuk menjaga koneksi ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rincian, 2 jaringan satelit, 2 jaringan serat optik, dan 1 jaringan Global System for Mobile Communications (GSM).
"Jadi, kami hanya perlu
switching dan sedikit set ulang," kata Rohan.
Gangguan pada satelit Telkom-1 pada akhirnya memberikan pelajaran bagi bisnis perbankan untuk menyiapkan jaringan cadangan di satu lokasi yang sama dengan jaringan utama.
Jika memiliki jaringan cadangan, maka bank bisa segera mengalihkan koneksi ATM ke jaringan back-up saat jaringan utama mengalami gangguan. Dengan demikian, nasabah tidak akan dirugikan karena adanya gangguan layanan.
(gir)