Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan mengevaluasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilahirkan pada 2004 lalu, khususnya bagi para pensiunan agar lebih adil dan mampu menjamin hari tua.
Sebab, menurutnya, SJSN saat ini belum benar-benar menjamin pensiunan karena diberikan berdasarkan besaran gaji pokok pegawai saja. Sehingga, kerap membuat calon pensiunan khawatir ketika tak lagi bekerja nanti.
"Padahal penerimaan gaji mereka adalah gaji pokok dan tunjangan, sehingga pada saat pensiun, gajinya sangat kecil. Tidak memungkinkan mereka hidup normal," ujar Sri Mulyani, Selasa (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang, Sri Mulyani belum ingin membagi sejauh mana hasil evaluasi tersebut. Namun, disebutnya, evaluasi dilakukan dari sisi gaji, asuransi, lembaga yang bertanggungjawab, hingga distribusi jaminan tersebu.
"Kami ingin ini bisa meningkatkan dan merefleksikan kebutuhan, namun juga pada saat yang sama bisa berkelanjutan (sustain)," katanya.
Selain itu, dalam evaluasinya, Sri Mulyani juga akan melihat peran sektor swasta, misalnya lembaga penyelenggara jaminan sosial dan para pensiunan itu sendiri dari sisi kepatuhan membayarkan iuran demi masa tuanya.
Ia menilai evaluasi ini penting tak hanya bagi pensiunan, namun sebagai bentuk baiknya mutu pemerintah dalam menjamin pensiunannya.
Terlebih, menurutnya kemampuan pemerintah memberi jaminan memang masih besar lantaran jumlah pensiun di Tanah Air yang masih tergolong sedikit. Sebab, lebih banyak golongan angkatan kerja.
"Sebetulnya kami bisa memiliki kesempatan yang masih besar untuk mendesain jaminan sosial yang baik karena jumlah pensiun masih lebih sedikit dibanding yang bekerja," terangnya.