Ganti Kartu Debit ke Chip, BCA Siapkan Rp365 miliar

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2017 17:48 WIB
BCA menyiapkan biaya untuk penggantian kartu debit paspor BCA dari teknologi pita magnetik ke chip untuk 13,5 juta kartu masing-masing US$2 per kartu.
BCA menyiapkan biaya untuk penggantian kartu debit paspor BCA dari teknologi pita magnetik ke chip untuk 13,5 juta kartu masing-masing US$2 per kartu. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengaku telah menyiapkan dana sekitar US$27 juta atau sekitar Rp365 miliar (kurs 13.500 per dolar AS) guna merealisasikan migrasi kartu debit Paspor BCA yang masih menggunakan teknologi pita magnetik (magnetic stripe) ke teknologi chip. Dalam proses migrasi tersebut, BCA menggandeng Matercard dan akan mengganti kartu debit paspor BCA menjadi kartu debit paspor BCA mastercard.

Saat ini, jumlah kartu debit paspor BCA mencapai 13,5 juta kartu. Sedangkan biaya penggantian per kartu yang disiapkan BCA sebesar US$2 atau sekitar Rp27 ribu.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, kartu debit Paspor BCA Mastercard akan dilengkapi dengan teknologi chip. Keamanan transaksi kartu pun dijamin bakal lebih aman dibanding sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau menggunakan chip kan lebih aman dibandingkan dengan magnetik," tutur Jahja, Selasa (21/11).


Pergantian kartu tersebut seiring aturan Bank Indonesia yang mewajibkan seluruh kartu debit menggunakan teknologi chip pada 2021 mendatang. Untuk itu, pihaknya pun akan mendorong pergantian kartu tersebut secara bertahap.

"Makanya sekarang sedikit demi sedikit diganti," imbuh Jahja.

Adapun Jahja mengaku tak menargetkan jumlah nasabah yang akan mengganti kartunya tersebut tahun ini. Ia mengaku akan memberikan kebebasan pada nasabah hingga 2021 mendatang.

"Kami mau nasabah enjoy, tidak maksa," jelas Jahja.


Lebih lanjut, ia menjelaskan, kartu debit Paspor BCA Mastercard bisa digunakan di lebih dari 210 negara dengan 40 juta merchant.

Sementara itu, Co-President Asia Pasific Mastercard, Ari Sarker mengatakan, melalui perubahan kartu ini maka nasabah bisa melakukan transaksi di hampir seluruh negara karena terhubung dengan Mastercard.

"Namun tetap tidak melupakan keamanan kartu dengan chip," ucap Sarker.

Ia menambahkan, hal ini merupakan perubahan besar bagi perbankan dalam dunia digital. Secara keseluruhan, ia menyebut transaksi mastercard di Indonesia meningkat pada kuartal III 2017. Namun, ia tak menyebut pasti pertumbuhan tersebut. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER