Pemerintah Kaji Beberapa Jenis Vaksin untuk Booster

CNN Indonesia
Senin, 20 Des 2021 19:48 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah sedang melakukan kajian terkait vaksin yang akan digunakan untuk booster. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah sedang melakukan kajian terhadap vaksin dosis ketiga atau booster dari beberapa produsen.

"Sedang dilakukan kajian dosis ketiga dari beberapa produsen antara lain Pfizer, Sinovac, AstraZeneca yang sedang diproses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin (20/12).

Selain opsi itu, Airlangga mengatakan pemerintah juga mengkaji penggunaan vaksin hasil pengembangan kerja sama dalam negeri yang masuk dalam program merah putih untuk booster.

Di antaranya vaksin kerja sama Unair dan Biotis, Bio Farma dan Bayler Collage, Kalbe Farma - Genexine, kemudian Genio dan Anhui.

"Ini akan segera disiapkan regulasi termasuk harga dari masing-masing vaksin tersebut," imbuh Airlangga.

Selain melakukan kajian mengenai jenis vaksin, untuk melaksanakan vaksin ketiga pemerintah juga akan merevisi peraturan presiden (perpres) dan peraturan menteri kesehatan (permenkes) terkait.

Keputusan untuk melakukan booster vaksin tersebut diambil karena saat ini varian covid-19 omicron sudah terdeteksi di Indonesia. Pemerintah berharap vaksin booster dapat menekan penyebaran varian tersebut.

Sebelumnya, varian omicron terdeteksi untuk yang pertama kali masuk Indonesia pada Rabu (15/12) lalu. Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut Budi, pasien pertama itu berada di Wisma Atlet Jakarta.

"Saya ingin menginformasikan perkembangan terbaru. Kemenkes tadi malam mendeteksi pasien inisial N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021. Data-data sudah kami konfirmasi, dan ini sudah data sequencing omicron," kata Budi kepada wartawan, Kamis (16/12)

(mrh/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK