Jakarta, CNN Indonesia -- Kolesterol adalah lemak steroid yang ditemukan dalam darah semua binatang dan diperlukan untuk berfungsinya membran sel dan produksi hormon. Tubuh kita sudah memproduksi semua kolesterol yang dibutuhkan, sehingga tidak perlu mengonsumsinya secara berlebihan.
Sebagai informasi, asupan kolesterol harian yang dianjurkan adalah 300 mg. Namun, beberapa jenis makanan mengandung kolesterol lebih tinggi dari kebutuhan kolesterol harian.
Konsumsi kolesterol berlebihan telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Seseorang memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg, sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolesterol hanya ditemukan dalam produk makanan hewani. Dengan demikian, vegan cenderung memiliki kadar kolesterol lebih rendah daripada non-vegan.
Dirangkum CNN Indonesia, berikut tujuh makanan dengan kandungan kolesterol tertinggi yang sebaiknya Anda hindari:
(Baca juga:
Lima Makanan Terbaik untuk Turunkan Kolesterol Jahat)
Satu kuning telur (17 gram) mengandung 184 mg kolesterol atau 61 persen dari asupan harian yang dianjurkan. Sedangkan secangkir kuning telur (243 gram) mengandung sekitar 2637 mg kolesterol.
Dari semua telur, telur angsa mengandung kolesterol paling tinggi. Satu butir telur angsa mengandung kolesterol 409 persen dari asupan harian, artinya empat kali lipat melebihi asupan yang dianjurkan. Disusul dengan kuning telur kalkun (246 persen), telur bebek (206 persen), telur ayam (62 persen), telur puyuh (25 persen), caviar per satu sendok makan (31 persen). Satu buah hati (44 gram) mengandung sekitar 248 mg kolesterol atau 83 persen dari asupan kolesterol harian yang dianjurkan.
Kandungan kolesterol paling tinggi pada hati domba, per ons mengandung 47 persen dari asupan harian yang dianjurkan. Hati sapi 37 persen, hati ayam 36 persen, hati babi 36 persen, hati angsa 14 persen.
Fast food atau makanan cepat saji sudah dikenal sebagai makanan yang tidak sehat. Selain lemak, makanan tersebut juga tinggi kandungan kolesterol. Satu potong biskuit (150 gram) mengandung sekitar 353 mg kolesterol atau setara dengan 118 persen dari asupan harian yang dianjurkan.
Kandungan kolesterol pada makanan cepat saji lainnya per potong atau porsi: McDonald’s Big Breakfast (155 persen), English muffin dengan telur, keju dan sosis (90 persen), biskuit telur (82 persen), croissant dengan telur, keju dan bacon (72 persen), Egg McMuffin (69 persen), Fried Chicken (55 persen), hamburger (47 persen), milkshake (13 persen), dan ikan goreng (10 persen).
Tiga ons kerang mengandung 179 mg kolesterol atau setara dengan 60 persen dari asupan kolesterol harian yang dianjurkan.
Untuk jenis makanan laut lainnya (per 3 ons): calamari (74 persen), udang kalengan (71 persen), lobster (41 persen), udang karang (39 persen), remis (37 persen), tiram (28 persen), cumi-cumi dan kepiting (27 persen), kerang (19 persen). Tiga ons daging merah mengandung sekitar 134 mg kolestero, 45 persen dari asupan kolesterol harian yang dianjurkan.
Daging merah dengan kandungan kolesterol tertinggi (per 3 ons): domba Selandia Baru (36 persen), kelinci (35 persen), bahu domba, rusuk babi (34 persen), daging rusa (32 persen), sandung lamur sapi dan daging pinggang babi (30 persen), tenderloin dan sirloin steak sapi (28 persen), dan bebek (26 persen).
Satu sendok makan lemak hewan atau minyak mengandung sekitar 30 mg kolesterol, yang setara dengan 10 persen dari asupan kolesterol harian yang dianjurkan.
Butter kocok mengandung 7 persen dari asupan kolesterol harian yang dianjurkan, disusul light butter dan lemak sapi (5 persen), lemak angsa, bebek
Per satu ons daging olahan mengandung sekitar 31 mg kolesterol, 10 persen dari asupan kolesterol harian yang dianjurkan.
Untuk daging olahan lainnya (per ons): beef sticks (12 persen), sosis (11 persen), salami dan pepperoni (10 persen), sosis babi dan ham (9 persen), bacon dan corned beef (8 persen), Italian Salami, luncheon meat, frankfurter dan bratwurst (7 persen).