Sejumlah trauma fisik -- seperti pembedahan, kecelakaan lalu lintas, penyakit parah, bahkan flu sekalipun bisa menyebabkan kerontokan rambut. Semua penyebab ini bisa memicu jenia kerontokan yang disebut
telogen effluvium.Secara alami rambut punya tahapan hidup sendiri : tumbuh, beristirahat dam gugur. "Ketika Anda mengalami fase kejadian yang penuh stres, hal itu akan menyebabkan syok pada daur hidup rambut yang mendorong rambut lebih cepat mencapai fase gugur," kata Marc Glashofer, MD, ahli dermatologi dari New York City. Kabar baiknya biasanya rambut lembali ke daur hidup normal setelah 3-6 bulan setelah tubuh kembali sehat.
Kehamilan sebenarnya menjadi bagian dari kondisi stres fisik, terutama karena perubahan hormonal yang terjadi. Namun biasanya pada kaum wanita kerontokan lebih sering terjadi setelah melahirkan dibanding saat kehamilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melahirkan itu benar-benar peristiwa traumatik," kata Glashofer. Hampir tak ada yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ini. " Karena rambut Anda akan kembali lagi beberapa bulan kemudian. Ini adalah hal yang normal dan akan pulih dengan sendirinya."