Jakarta, CNN Indonesia -- Bila Anda ingin memiliki anak yang sehat dan pintar, maka perhatikanlah makanan yang Anda konsumsi saat hamil. Tidak sembarang makanan boleh masuk ke dalam perut ibu berbadan, bahkan ada beberapa yang membahayakan.
Makanan sehat seperti biji-bijian, daging tanpa lemak, buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, serta susu rendah lemak harus menjadi menu dasar untuk para perempuan hamil. Makanan selain itu boleh dikonsumsi secara berimbang, asal tidak berlebihan.
Namun, ibu hamil harus menghindari makanan tertentu karena kandungannya dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum CNN Indonesia dari berbagai sumber, berikut makanan dan minuman terlarang untuk ibu hamil.
Makanan kurang matang seperti daging mentah, tiram mentah, kerang, sushi, telur yang tidak dipasteurisasi, kue atau adonan kue mentah, bisa saja mengandung berbagai bakteri, virus, dan parasit.
Untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan, sebaiknya uji kematangan makanan seperti daging, unggas, dan ikan dengan termometer makanan, memasak telur sampai tidak lagi berair, dan jangan mengonsumsi makanan hewani apapun yang belum benar-benar matang.
Hot dog, luncheon meat — deli ham atau kalkun, bologna, dan salami — dan susu yang tidak dipasteurisasi rentan terhadap Listeria monocytogenes, bakteri yang menyebabkan listeriosis, yang dapat mengakibatkan keguguran, bayi lahir mati, atau masalah kesehatan serius lainnya.
Selain makanan itu, daging olahan dingin dan makanan laut asap yang tidak dimasak lagi juga bisa mengandung listeria. Sebaiknya, masaklah dengan matang makanan olahan apapun yang akan masuk ke dalam perut Anda.
Makanan laut bisa menjadi sumber protein, dan asam lemak omega-3 di banyak ikan dapat mempromosikan perkembangan otak dan mata bayi Anda. Namun, beberapa ikan dan kerang mengandung kadar merkuri berpotensi bahaya. Terlalu banyak merkuri dapat membahayakan perkembangan sistem saraf bayi.
Semakin besar dan lebih tua ikan, kemungkinan semakin banyak merkuri di dalamnya. Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan perempuan hamil untuk menghindari ikan todak, hiu, king mackerel, dan tilefish.
Jadi apa yang aman? Beberapa jenis makanan laut mengandung sedikit merkuri. 2010 Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan 8 sampai 12 ons (dua kali makan rata-rata) makanan laut seminggu untuk ibu hamil. Yang dianggap aman antara lain udang, salmon, pollock, ikan lele, teri, ikan forel.
Namun, sebaiknya batasi albacore tuna dan steak tuna tidak lebih dari 6 ons (170 gram) seminggu. Perlu diketahui juga bahwa tuna kalengan rata-rata aman, tapi beberapa pengujian telah menunjukkan bahwa kadar merkuri dapat bervariasi dari kaleng ke kaleng.
Selain itu, perlu diingat bahwa tidak semua peneliti setuju dengan batas-batas ini, mengutip sebuah studi yang mencatat tidak ada efek negatif bagi perempuan yang makan lebih banyak makanan laut daripada pedoman yang disetujui FDA.
Untuk menghilangkan bakteri berbahaya, sebaiknya pastikan Anda benar-benar mencuci semua buah-buahan dan sayuran mentah.
Hindari kecambah mentah apapun, termasuk alfalfa, semanggi, lobak dan kacang hijau. Alasannya: bakteri dapat masuk ke bibit kecambah dan ‘hampir mustahil’ untuk dicuci, menurut situs web FDA. FDA merekomendasikan bahwa perempuan hamil harus memasak kecambah hingga benar-benar matang.
Kafein dari kopi, teh, minuman ringan, minuman energi, dan sumber-sumber lain dapat melewati plasenta dan memengaruhi detak jantung bayi. Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa studi menunjukkan bahwa minum terlalu banyak kafein selama kehamilan mungkin terkait dengan peningkatan risiko keguguran, mengurangi berat lahir, dan bayi lahir mati.
Karena efek potensial pada perkembangan bayi, dokter mungkin merekomendasikan membatasi jumlah kafein dalam diet Anda kurang dari 200 miligram per hari selama kehamilan.
Untuk perspektif, 8 ons (237 mililiter) cangkir kopi diseduh mengandung sekitar 95 miligram kafein, 8 ons (237 mililiter) cangkir teh diseduh mengandung sekitar 47 miligram kafein, dan 12 ons (355 mililiter) minuman ringan berkafein cola mengandung sekitar 33 miligram kafein.
Teh herbal bebas kafein, namun keamanannya belum jelas untuk ibu hamil. Memang tidak semua teh herbal berbahaya untuk perempuan berbadan dua, tapi sebaiknya hindari herbal yang mengandung stimulan atau suplemen yang mengandung kafein, terutama yang dimaksudkan untuk menurunkan berat badan.
Konsultasikan dengan dokter bila Anda ingin mengonsumsi teh herbal tertentu.
Alkohol dapat merampas perkembangan sel janin, oksigen dan nutrisi, serta mencegah perkembangan janin normal. Paparan alkohol dalam rahim dapat berdampak negatif pada kemampuan intelektual dan pertumbuhan fisik janin secara permanen.
Terlalu banyak alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol janin, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah, cacat jantung dan retardasi mental. Bahkan minum moderat dapat memengaruhi perkembangan otak bayi Anda.