Bagaimana Pola Tidur Manusia Berubah jadi Mengerikan

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2015 06:00 WIB
Terlalu sedikit cahaya di siang hari, dan tidak cukup gelap di malam hari. Inilah ritme sirkadian manusia modern dewasa ini.
Di saat kita memperhatikan pentingnya tidur, kebutuhan akan gelap seringkali diabaikan. (Getty Images/ Hemera Technologies)
Sebelum ada listrik, orang mengalami hari cerah penuh spektrum dari sinar matahari dan malam yang gelap.

Namun, kita tidur dengan cara berbeda saat ini. Gelap berlangsung selama dua belas jam, dan selama itu orang-orang tidur selama delapan sampai sembilan jam, dan bangun dalam gelap untuk kembali tidur selama tiga sampai empat jam.

Semua berubah sejak cahaya elektrik ditemukan pada akhir abad ke-19. Sejak itu, terjadi serangan meningkat terhadap gelap. Lingkungan sekitar kita tanpa henti menyala, dan kian banyak orang menggunakan komputer tablet dan ponsel pintar setiap jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajah mereka bermandikan cahaya biru yang terang di waktu di mana seharusnya mereka harus transisi ke fisiologis malam.

Saat seseorang pergi dari kota, meninggalkan cahaya buatan untuk berkemah, mereka akan merasakan peningkatan kualitas tidur nyata. Sebuah studi belum lama ini memverifikasi efek tersebut.

Saat ini, kebanyakan orang terlalu sedikit mendapatkan cahaya siang hari, dan terlalu banyak cahaya di malam hari. Sehingga, mereka tidak bisa mendapatkan fungsi terbaik dari ritme sirkadian. Sangat jarang orang tidur di dalam kamar yang benar-benar gelap.

Sementara, banyak orang yang hanya mendapat sedikit sinar matahari karena merkea bekerja di dalam ruangan sepanjang hari.

Mendapatkan ritme sehat sirkadian

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER