Sejak bekerja di restoran, mau tak mau Muto memang harus paham tentang dapur. Tak heran jika ia memiliki banyak pengetahuan tentang masak-memasak yang akhirnya membuat ia suka memasak.
Cerita tentang penawaran menjadi chef yang pernah ditolaknya, sebenarnya berawal dari sebuah kejadian. Kala itu ia bekerja di Cafe Jimbaran Bali.
"Waktu itu chefnya lagi enggak ada. Lagi istirahat semua. Di saat mereka istirahat, orderan datang, saya masak," kata Muto. Untungnya saat itu Muto sedikit banyak sudah menguasai masakan. "Nah, kebetulan masakannya disukai sama mereka," ujarnya. "Tapi diangkat jadi chef aku menolak karena aku enggak suka masak waktu itu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai tiba saatnya Muto dikirim ke luar negeri untuk bekerja di sebuah Resort Hotel bernama Ela Quality di Turki. Di sana ia semakin mendalami ilmunya.
Bahkan katanya, masakan Muto sampai disukai oleh salah satu menteri di sana. Di sana pulalah Muto mendapat gelar chef.
"Sebenarnya saya enggak menunjukkan kalau saya chef. Julukan chef itu mereka yang menilai karena saya dulu saya menciptakan menu baru," kata Muto bercerita. "Siapapun yang bisa menciptakan menu baru itulah chef. Siapapun," tegasnya.