Sejumlah artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW saat ini tengah dipajang dalam pameran terbatas dan tertutup di kota Probolinggo, Jawa Timur.
Artefak-artefak itu berasal dari koleksi Galeri Warisan Museum Artefak Rasulullah (Galeri Warisan MAR) milik Abdul Manan Gembong dan telah teruji kebenarannya karena telah bersertifikasi Saudi Commission for Tourism and National Heritage.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi digelarnya pameran tersebut, yang disebutnya bakal meningkatkan geliat pariwisata di Probolinggo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW adalah kekuatan baru yang dimiliki Pemkot Probolinggo di sektor pariwisata," katanya saat menghadiri pameran di rumah dinas Wali Kota Probolinggo pada Selasa (18/8), seperti yang dikutip dari ANTARA.
"Bila dikembangkan, bisa menjadi referensi wisata religi yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia, bahkan juga masyarakat terdekat dari wilayah Indonesia, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam," lanjutnya.
Menurut dia, hal itu cukup beralasan karena dua negara tersebut memiliki persamaan kultur dengan Indonesia.
Sehingga diharapkan selain wisata religi ziarah wali yang sudah dikenal dan diminati secara luas, kehadiran artefak Nabi Muhammad SAW juga sekaligus bisa menambah wawasan terkait dengan nilai-nilai sejarah perjuangan Rasulullah, sahabat, hingga Khalifah Usman.
"Itu menjadi kekuatan baru Pemkot Probolinggo di sektor wisata religi dan menjadi referensi wisata baru di Jawa Timur. Selain ziarah, sejarah dan informasi tentang bagaimana perjuangan seorang komandan perang dan peninggalan Rasulullah bisa dilihat secara langsung," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin beserta jajarannya menerangkan satu per satu koleksi yang tertata rapi di ruang tamu kedinasan kepada Khofifah.
![]() |
Wali Kota Probolinggo yang biasa dipanggil Habib Hadi itu mengatakan, artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW apabila dikembangkan di Kota Seribu Taman, tak menutup kemungkinan menjadi magnet yang mampu menarik perhatian dari masyarakat luas, tidak terkecuali wisatawan mancanegara.
"Tentunya dapat menjadi magnet yang mampu menyedot wisatawan untuk datang, bahkan dari luar negeri. Kami berharap dalam waktu dekat, fisik dari museum artefak peninggalan Rasulullah bisa segera dibangun di Kota Probolinggo," ujarnya.
Pameran Artefak Rasulullah dan Para Sahabat merupakan bagian dari Program Jelajah Nusantara yang dibuka untuk kalangan terbatas dan tertutup.
Kunjungan ke pameran itu untuk sementara dikoordinatori oleh masing-masing kelurahan dan kecamatan, dengan cara mendaftar terlebih dahulu ke Bagian Kesra Setda Kota Probolinggo.
Pengunjung yang datang dibatasi maksimal 30 orang yang dibagi ke dalam delapan sesi.
Keluar masuk ruang pameran diatur secara bergantian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, demi menekan angka penyebaran virus corona.
(antara/ard)