Meski tidak bertatap muka, nyatanya berkirim pesan dengan orang yang disukai kerap bikin cemas. Seseorang kerap mencemaskan berbagai hal, mulai dari pilihan kata hingga emoticon.
Psikolog Dominique Samuels mengatakan bahwa kecemasan tersebut adalah hal normal. "Kita selalu merasa cemas jika ada risiko penolakan," ujar Samuels, mengutip Elite Daily.
Berkirim teks di masa pendekatan jadi momen yang sangat mendebarkan. Hal itu dirasa wajar jika membuat rasa cemas kian meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Trik Menolak Cinta Tanpa Harus Ghosting |
Namun, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam rasa cemas saat berkirim pesan dengan seseorang yang disukai.
Sebelum mengetik pesan, Samuels menyarankan untuk mengecek kondisi Anda, mulai dari apa yang Anda rasakan dan suasana apa yang melingkupi. Mengirim teks saat Anda di tengah kelas atau kuliah bukan momen yang tepat. Materi kuliah yang bikin pusing bisa membuat Anda semakin stres.
Saat suasana hati tidak baik, teks yang Anda kirim juga bakal kacau. Lebih baik tunggu sampai mood membaik sehingga pesan yang disampaikan juga akan lebih baik.
Berikan jeda saat Anda dan gebetan sedang saling berkirim pesan. Anda tak harus selalu merespons dengan cepat.
"Saat berkirim pesan, memperlambat waktu tak ada salahnya. Gunakan ini untuk memikirkan soal apa yang Anda inginkan dari percakapan itu," ujar psikolog Kate Deibler.
Selain itu, Deibler juga menyarankan agar Anda selalu sadar dengan apa yang dirasa saat mengobrol dengan si dia. Mindfulness atau kesadaran penuh bisa membuat kecemasan menurun.
Percaya atau tidak, rasa cemas dan semangat atau antusiasme sangat berhubungan. Keduanya memberikan rangsangan yang sama buat tubuh. Deibler mendorong untuk mencermati bagian tubuh mana yang merasakan semangat itu dan mana yang merasa grogi.
Perlahan berikan tubuh kata-kata yang positif atau afirmasi dan rasa ingin tahu. Sebuah studi menemukan, saat seseorang mengungkapkan kalimat 'Saya bersemangat' sebelum mengerjakan tugas, mereka memberikan performa yang terbaik.
Saat jatuh cinta, terus mengecek ponsel tak bisa dihindari. Anda menantikan balasan dari si dia, berharap ada respons positif yang berlanjut pada obrolan yang menyenangkan.
Namun, terlalu berlebihan mengecek ponsel-termasuk mengecek akun Instagram si dia-bisa berakibat buruk pada Anda. Jika ada hal-hal yang tak Anda inginkan, rasa cemas bisa jadi dua kali lipat lebih besar.
Lima menit bisa terasa seperti satu jam saat berurusan dengan menunggu balasan pesan. Deibler menyarankan untuk mencari aktivitas lain.
Anda bisa mencoba aktivitas yoga, lari, atau menari. Aktivitas fisik semacam itu dapat mendorong hormon rasa nyaman dan membuat Anda lebih percaya diri.
Tidak ada salahnya menyiapkan draft tulisan sebelum benar-benar mengirimkan teks asli. Anda bahkan bisa menuliskan beberapa draft sebagai pilihan.
Beri jeda sekitar 5 menit dan baca ulang draft yang Anda tulis. Cara ini memberi Anda kesempatan untuk merevisi dan menemukan teks yang dirasa pas.
Sangat penting untuk menanamkan dalam pikiran bahwa gebetan Anda mungkin tidak memiliki kebiasaan berkirim pesan seperti Anda. Kalau dia tidak segera membalas pesan Anda, bukan berarti dia tidak tertarik pada Anda. Menata ekspektasi dapat menurunkan rasa cemas.
(els/asr)