Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hampir tiap orang pernah mengalami sakit kepala. Sakit kepala bisa diartikan rasa sakit di berbagai area kepala dengan variasi penyebab, durasi juga intensitas rasa sakitnya.
Jenis sakit kepala yang sering terjadi begitu banyak. Namun, sebagaimana dilansir Medicine Net, International Headache Society telah merilis klasifikasi sakit kepala pada 2013. Ada tiga klasifikasi yakni, primary headache, secondary headache dan cranial neuralgia, nyeri wajah dan sakit kepala lainnya.
Tiap klasifikasi ada beberapa tipe sakit kepala. Namun ada jenis sakit kepala yang paling sering terjadi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika Anda merasakan sensasi nyeri di seluruh kepala, tanpa denyut, mungkin Anda mengalami sakit kepala tegang. Gejala lainnya bisa juga berupa nyeri atau sensitif di sekitar leher, dahi, kulit kepala dan otot bahu. Dikutip dari Healthline, siapa pun bisa mengalami sakit kepala tegang dan sakit kepala satu ini sering dipicu stres.
Jenis sakit kepala satu ini terbilang sakit kepala paling parah. Dikutip dari WebMD, sakit kepala klaster membuat Anda mengalami rasa sakit seperti ada sensasi terbakar atau menusuk di belakang juga sekitar mata.
Bahkan kelopak mata terkulai, mata memerah, pupil mengecil hingga mengeluarkan air mata.
Rasa sakit ini seperti berdenyut secara konstan. Sakit kepala klaster umumnya tidak bisa membuat orang duduk diam.
Kenapa disebut 'klaster'?
Sakit kepala ini terjadi dalam kelompok. Anda mungkin merasakan sakit 1-3 kali sehari selama periode klaster, sekitar 2 minggu hingga 3 bulan.
Tiap serangan sakit kepala bisa berlangsung 15 menit hingga 3 jam.
Migrain digambarkan sebagai nyeri yang berdenyut. Migrain bisa berlangsung selama 4 jam hingga 3 hari, biasanya terjadi 1-4 kali dalam sebulan.
Seiring dengan nyeri berdenyut di kepala, timbul gejala lain seperti kepekaan terhadap cahaya, suara atau bau, mual, muntah, dan sakit perut.
Anak pun bisa disebut mengalami migrain dengan ciri wajah pucat, pusing, penglihatan kabur, demam dan sakit perut.
Sejumlah kecil migrain pada anak-anak bisa termasuk masalah pencernaan seperti muntah.
Sakit kepala sinus, di mana Anda akan merasakan sakit yang dalam dan terus menerus di tulang pipi, dahi, atau pangkal hidung.
Jenis sakit kepala ini sering terjadi saat Anda mengalami peradangan sinus.
Selain sakit kepala, ada gejala lain yang terjadi bersamaan seperti, pilek, telinga terasa penuh, demam, dan wajah bengkak.
Kotoran pada hidung akan berwarna kuning atau hijau sebagai tanda infeksi sinus. Berbeda dengan sakit kepala klaster atau migrain, cairan hidung akan berwarna bening.
Lihat juga:7 Obat Herbal untuk Redakan Sakit Kepala |
Anda bisa mengalami sakit kepala saat menstruasi, kehamilan juga menopause atau disebut dengan sakit kepala hormon.
Sakit kepala hormon disebabkan oleh perubahan aktivitas hormon.
Perubahan hormon pun bisa terjadi karena konsumsi pil KB dan terapi hormon. Jika sakit kepala terjadi 2 hari sebelum menstruasi atau 3 hari pertama setelah menstruasi, ini disebut migrain menstruasi.