Olahraga teratur bermanfaat bagi setiap orang, termasuk bagi siswa yang akan ujian.
Sebuah studi pada 2018 yang diterbitkan di Hindawi BioMed Research International mengatakan, aktivitas fisik harian pada murid dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan perhatian.
Penelitian lainnya dari NIH Research Matters mengatakan, aktivitas fisik dapat membantu menjaga memori otak lebih lama pada orang dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latihan konsentrasi rutin bisa membantu anak yang memiliki masalah untuk fokus.
Coba kegiatan sederhana seperti menggambar selama 15 menit, berkedip sesedikit mungkin dalam waktu 3-5 menit, atau mengisap permen lolipop hingga habis tanpa menggigitnya. Setelahnya, minta anak untuk menulis ringkasan kegiatan tadi atau menuliskan pengalamannya.
Latihan konsentrasi lainnya bisa dicoba dengan mindfulness three senses. Coba untuk konsentrasi pada tiga indera yakni mata, telinga, dan peraba. Anda perlu melihat sekeliling dan menyebutkan 3 hal yang pertama kali dilihat, kemudian 3 jenis suara di sekitar, dan 3 hal yang bisa Anda rasakan.
Tidur cukup sebelum ujian bisa membantu lebih Anda lebih fokus.
Direktur Sleep to Live Institute, Robert Oexman mengatakan, tidur cukup lebih menguntungkan ketimbang terjaga semalaman untuk belajar.
"Tidur adalah proses aktif di mana otak bekerja untuk berkonsolidasi dan mengingat apa yang telah dipelajari," ujar Oexman, mengutip Huffington Post.
Belajar selama berjam-jam penuh hanya akan membuat Anda kelelahan dan konsentrasi menurun.
Selingi waktu belajar dengan melakukan hal lain seperti berjalan ke dapur untuk mengambil makanan, membeli makanan atau minuman ke supermarket dekat rumah, atau sekadar mengobrol dengan orang tua.
Setelah tubuh dan otak terasa siap untuk kembali belajar, Anda bisa duduk lagi di meja belajar dan mulai kembali. Tapi, jangan paksakan tubuh belajar berjam-jam jika benar-benar lelah. Anda bisa mulai belajar kembali besok.
(asr)