Jakarta, CNN Indonesia --
Saat dalam kondisi stres, makanan kerap menjadi pelarian untuk menenangkan diri sejenak. Menurut penelitian, apa yang kita makan memang memiliki kekuatan untuk menenangkan diri.
Namun di sisi lain, ada sejumlah makanan yang justru memiliki efek sebaliknya, yakni memicu stres bertambah.
"Makanan yang kita makan diubah menjadi blok pembangun protein, enzim, neuron, dan neurotransmiter yang mentransfer informasi dan sinyal ke seluruh tubuh kita," Rachel Naar, ahli diet terdaftar yang berbasis di New York, seperti dikutip LiveStrong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pengertian itu, kita adalah apa yang kita makan, dan pola makan kita memengaruhi fungsi otak dan tubuh."
Berikut empat makanan dan minuman yang tak dianjurkan untuk dikonsumsi saat Anda stres.
1. Makanan olahan
Makanan olahan merupakan makanan kemasan yang tinggi gula, lemak terhidrogenasi, natrium, pewarna dan/atau rasa dan pengawet buatan, menurut Harvard Health Publishing.
Beberapa di antaranya yakni pizza beku, permen, soda, keripik kentang kemasan -- pada dasarnya, semua makanan kemasan dengan daftar bahan yang panjang.
Orang yang makan makanan olahan super dalam jumlah terbesar ditemukan memiliki risiko 23 persen lebih besar terkena depresi, menurut sebuah studi Oktober 2018 di Public Health Nutrition.
"Seiring waktu, meraih makanan yang sangat enak [aka makanan olahan/kemasan] selama situasi stres dapat meningkatkan pola makan yang tidak teratur dan memperkuat jaringan menuju makan berlebihan yang hedonis atau mencari kesenangan," kata ahli diet Sydney Greene.
2. Es krim
 Ilustrasi es krim. (Pixabay/Jeshoots) |
Es krim kerap menjadi pilihan yang sempurna untuk saat stres datang.
Meski bisa memberi perasaan positif saat memakannya kala stres, tapi porsi besar dapat diikuti dengan ketidaknyamanan.
"Gula dalam produk [es krim rendah kalori] ini sering menyebabkan gangguan pencernaan yang mengerikan, yang pada gilirannya meningkatkan kecemasan, karena sebagian besar neurotransmitter serotonin yang merasa baik tinggal di usus," papar Naar.
Simak makanan dan minuman lainnya bisa bikin tambah stres di halaman berikut.
3. Alkohol
Ketika stres datang dengan kuat, meraih minuman alkohol mungkin jadi jalan pintas sejumlah orang.
Namun yang patut diketahui, alkohol bertindak sebagai depresan sistem saraf pusat, menurut National Library of Medicine, yang berarti memperlambat aktivitas otak - pintu pembuka kecemasan.
Bagi orang dewasa, minuman beralkohol mungkin dapat menenangkan pada saat stres datang, tetapi minuman keras sebenarnya dapat memperburuk stres dalam jangka panjang.
"Pokoknya, alkohol adalah depresan yang diketahui dapat menyebabkan perubahan suasana hati saat minum serta enam hingga 48 jam setelah minum," jelas Greene.
"Adalah umum untuk merasa cemas, sedih, kewalahan atau sendirian setelah minum-minuman keras."
Dia menambahkan,bahwa alkohol adalah racun dalam tubuh, sehingga ketika dikonsumsi menjadi prioritas utama metabolisme tubuh dan mengeluarkannya.
"Ini menciptakan beban kerja yang berat untuk liver dan secara efektif menekan tombol berhenti pada metabolisme kita," kata Greene.
4. Kafein
Bukan hal baru bahwa kafein dapat menyebabkan kegelisahan.
Kafein secara struktural mirip dengan adenosin, senyawa yang menumpuk di dalam tubuh sepanjang hari dan menyebabkan kantuk di malam hari.
"Ketika kita minum kafein, kafein mengikat reseptor adenosin di otak kita dan menghalangi efeknya," jelas Naar.
"Ini memungkinkan dopamin mengalir, menimbulkan perasaan kewaspadaan yang intens. Bagi sebagian orang, itu bisa muncul sebagai kegelisahan, lekas marah, dan gangguan lambung."
Bagi orang yang rentan terhadap serangan panik, efek kafein bahkan lebih serius.
Stimulan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah tinggi, insomnia, dan kecemasan yang meningkat, menurut sebuah studi September 2019 di Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health.
Meskipun toleransi kafein sangat bervariasi dari orang ke orang, Naar merekomendasikan agar asupan Anda tetap terkendali untuk suasana hati yang stabil.
"Jika Anda minum kopi, saya sarankan tidak lebih dari dua cangkir sehari dan meminumnya dengan makanan."