Danau Sentarum mungkin tidak sepopuler Danau Toba di Suamtra Utara, Danau Batur di Bali, Danau Sentani di Papua, atau Danau Kelimutu di Flores. Tapi faktanya, danau yang berada di Taman Nasional Danau Sentarum ini populer di kalangan pecinta alam dan peneliti karena kekayaan flora, fauna serta kehidupan tradisionalnya.
Mengutip penjelasan dari situs Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Taman Nasional Danau Sentarum berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Letaknya kira-kira 700 kilometer dari Pontianak. Secara administrasi, kawasan ini meliputi tujuh kecamatan, yaitu; Batang Lupar, Badau, Jongkong, Bunut Hilir, Suhaid Selimbau dan Semitau. Letak taman nasional ini juga hampir berdekatan dengan perbatasan Indonesia dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika taman nasional biasanya berupa kawasan yang dipenuhi pohon, maka taman nasional seluas sekitar 130 ribu hektare ini didominasi danau dan rawa yang seluas sekitar 120 ribu hektare - salah satu yang sangat langka di dunia.
Berikut tujuh fakta menarik mengenai Taman Nasional Danau Sentarum:
Pada tahun 1994, Taman Nasional Danau Sentarum masuk dalam daftar Ramsar List of Wetlands of International Importance (Situs Ramsar), sebuah inisiatif yang juga datang dari UNESCO untuk mendata kawasan yang keberadaannya sangat penting bagi serapan air di Bumi.
Kemudian pada tahun 2017, Indonesia berkolaborasi dengan Brunei Darussalam dan Malaysia membuat inisiatif bernama Heart of Borneo yang dimulai pada tahun 2007, dan nama Taman Nasional Danau Sentarum masuk di dalamnya.
Menggapai keindahan alam tentu saja bukan perkara mudah, begitu juga dengan urusan mengunjungi Taman Nasional Danau Sentarum.
Mengutip tulisan di Traveloka, untuk mengunjungi taman nasional ini wisatawan yang telah mengantongi izin berkunjung bisa menempuh perjalanan darat atau laut.
Perjalanan darat dari kota Sintang menuju kota Semitau, lalu disambung dengan kapal motor ke Deda Lanjak. Durasinya sekitar 15 jam perjalanan.
Perjalanan via udara mungkin lebih "sederhana", dari Bandara Supadio di Pontianak ke Bandara Pangsuma di Putusibau. Durasinya penerbangannya sekitar 45 menit, lalu dilanjutkan perjalanan darat ke Desa Lanjak sekitar 3 jam.
Wisatawan yang hendak mengeksplorasi Taman Nasional Danau Sentarum sudah pasti harus menyiapkan tenaga, dana, dan waktu yang mumpuni.
Tentu saja segala kelelahan pasti terbayar dengan keunikan alam di sana, sebuah keberkahan bagi jiwa dan raga selagi bisa menatapnya.
Danau Sentarum menjadi objek wisata utama di taman nasional ini. Kawasannya berupa kumpulan sekitar 80 danau kecil yang menampung air hujan, lalu dialirkan ke Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia.
Air di danau seluas 80 ribu hektare ini berwarna hitam kemerahan, karena mengandung zat tannin yang berasal dari hutan gambut di sekitarnya.
Saat musim hujan, air di danau bakal pasang dan meninggi sekitar 6-15 meter.
Saat musim kemarau, air akan lebih dangkal dan masyarakat setempat bakal memanen ikan-ikan di sana.
Danau Sentarum juga menjadi sumber kehidupan bagi suku asli yang menghuni kawasan di sekitarnya, seperti Suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas, Kenyah dan Punan.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...