Karena hanya bersama sang ibunda sampai remaja, Pierre tidak terlalu mengenalnya. Saat diwawancara VOA Indonesia ia mengaku, dirinya bahkan tak membaca karya-karya ibunya. Pierre beralasan, karya-karya itu tak diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis. Aneh, padahal NH Dini menikah dengan diplomat Perancis.
"Sebenarnya agak aneh karena karya-karya ibu saya tidak pernah diterjemahkan dalam bahasa Perancis, jadi saya belum pernah membaca buku-buku klasik tulisannya," ujar Pierre.
Meski begitu, kelamaan ia belajar bahwa ibunya punya nama di Indonesia. NH Dini bahkan termasuk bagian dari sejarah sastra kita. "Saya tidak tahu benar persepsi orang-orang tentang ibu saya. Tapi saya tahu banyak temannya yang sangat mengaguminya," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pierre jelas bangga. Namun di sisi lain, ia juga mengaku malu pada dirinya sendiri. Karena itu ia berusaha membaca karya ibunya. Jika ada kata-kata Indonesia yang tidak ia pahami, Pierre bertanya pada teman-teman sang ibunda.
"Ternyata ia banyak menulis tentang kami sebagai keluarga. Saya sangat ingin membaca semua buku-bukunya," tutur pria 48 tahun itu.