ULASAN BUKU

'Drupadi': Perempuan yang Berjuang Melawan Suratan

CNN Indonesia
Minggu, 19 Feb 2017 17:20 WIB
Seno Gumira Ajidarma merekonstruksi kisah Drupadi, dan menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak ada artinya tanpa perjuangan.
Seno Gumira Ajidarma menerbitkan buku terbarunya berjudul Drupadi. (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)
Jakarta, CNN Indonesia -- 'Sekali sentak, lepaslah kain Drupadi, yang kali ini tidak mendapat perlindungan Kresna. Ia dilemparkan ke atas meja judi, dan Duryudhana di depan mata semua orang melepas pula kainnya, diiringi sorak sorai Kurawa.”

‘Drupadi milik kita!’

‘Duryudhana yang pertama, lantas Dursasana, selanjutnya para Kurawa memperebutkannya…’

Bagian cerita dari bab empat buku Drupadi karya terbaru dari Seno Gumira Ajidarma itu menjadi bagian yang keluar dari pakem kisah Drupadi yang selama ini menempel di ingatan. Jika merunut pada kisah Drupadi dari Mahabharata atau tulisan RA Kosasih misalnya, saat kainnya disentak, Drupadi mendapat perlindungan Kresna sehingga kain itu tak pernah habis.

Namun, kali ini dalam kisah yang ditulisnya, Seno membuat cerita yang lain. Ia merekonstruksi dan membayangkan kain itu lepas dan Drupadi diperkosa beramai-ramai oleh 100 orang Kurawa. Bahkan, yang ke-100 adalah Kurawa perempuan, sebuah gimmick atau guyonan yang selalu disematkan khas karya SGA.

Meski demikian, Drupadi diceritakan tetap suci. Dari pertaruhan di meja judi, ia kemudian mesti menghadapi berbagai masalah dan penderitaan lainnya yang seolah selalu datang menghampiri. 

Kisah ‘Drupadi, Perempuan Poliandris’ merupakan novel terbaru SGA yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada awal 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Drupadi Perempuan Perkasa

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER