Jakarta, CNN Indonesia --
Ballistik Boyz mungkin masih baru, namun mereka tak sungkan memiliki mimpi dan cita-cita besar di tengah keriuhan pasar boyband saat ini.
Ryuta Hidaka, Yoshiyuki Kanou, Ryusei Kainuma, Miku Fukahori, Rikiya Okuda, Riki Matsui, dan Masahiro Sunada dikumpulkan oleh agensi LDH pada 2018 lalu. LDH merupakan agensi yang didirikan oleh enam anggota boyband legendaris Jepang, Exile, pada 2003.
Tujuh pria kelahiran 1996-2000 itu dikumpulkan dari berbagai lini dan latar belakang. Miku, Rikiya, Masahiro sempat tinggal di New York dan terbiasa bilingual dalam kesehariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryuta, Yoshiyuki, Riki, dan Ryusei merupakan finalis dari ajang Vocal Battle Audition 5 (VBA5) yang diadakan oleh kolektif musik Exile Tribe. Keempatnya memiliki bakat bermusik yang beragam, mulai dari rap hingga fasih berbahasa Mandarin.
Selama kurang lebih setahun mereka melakukan training dan persiapan untuk debut, mulai dari urusan vokal hingga koreografi. Hingga pada 22 Mei 2019, mereka merilis album debut bertajuk namanya sendiri, BALLISTIK BOYZ.
Album itu rupanya mendapatkan sambutan yang cukup baik di pasar Jepang. Album itu mampu bertengger di nomor satu di tangga Billboard Japan Top Album Sales dan tangga lagu viral Spotify Jepang. Ketenaran itu pun masih berlanjut untuk lagu-lagu setelahnya, teranyar mereka merilis lagu Animal pada 3 Februari lalu.
Meski masih baru, Ballistik Boyz (BBZ) tampaknya memang dirancang bukan hanya untuk pasar Jepang. Dalam tahun pertama, mereka dengan percaya diri melakukan tur terutama ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada 2019 lalu.
Jangan salah, meski mereka baru tahun kemarin debut, mereka telah memiliki penggemar di Indonesia. Kunjungan perkenalan BBZ ke Jakarta pada penghujung 2019 pun diramaikan penggemar mereka yang setia mengikuti mulai dari bandara hingga kunjungan ke media.
Ketika CNNIndonesia.com berkesempatan mewawancarai Ballistik Boyz secara jarak jauh untuk edisi Runtai kali ini, ketujuh anggota ini menggambarkan dengan persis darah muda dan tujuan baru boyband Negeri Matahari Terbit: penuh semangat, ambisius, bermimpi tinggi, dan berorientasi global.
 Ryuta Hidaka, Yoshiyuki Kanou, Ryusei Kainuma, Miku Fukahori, Rikiya Okuda, Riki Matsui, dan Masahiro Sunada dikumpulkan oleh agensi LDH pada 2018 lalu.: (dok. Istimewa) |
Kalian ingin mengincar pasar global, apakah caranya dengan menggunakan lirik bahasa Inggris dan Jepang dalam satu lagu?
Ryusei (Ryusei Kainuma):
Karena saya orang Jepang, jadi saya ingin menghargai hiburan Jepang juga. Ada member kami yang bisa berbahasa Inggris, Mandarin, dan Portugis, jadi sepertinya kami bisa menangani negara mana saja.
Miku (Miku Fukahori):
Bahasa tentu salah satunya. Tapi kami akan memainkan musik yang kalian suka. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membuat kalian menyukai gaya kami.
Riki (Riki Matsui):
Terlepas dari bahasa dan sebagainya, orang dari negara mana pun bisa membuat lagu keren, tampil keren, dan mengejar apa yang mereka suka. Kami ingin menarik perhatian seluruh dunia dengan menjadi grup kreatif yang belum pernah ada sebelumnya.
Pasar mana yang sebenarnya kalian tuju?
Ryuta (Ryuta Hidaka):
Bukan hanya Asia, tapi juga Amerika menjadi target kami. Bisa membuat Asia terpesona dengan musik adalah hal yang sangat bagus. Saya berharap orang-orang dari negara lain bisa menyukai kami.
Ryusei:
Asia memiliki populasi yang besar, jadi kami pasti menjadikannya sebagai target. Namun kami juga grup hip-hop, sehingga Amerika Serikat juga jadi tujuan kami.
Miku:
Kami ingin seluruh dunia!
Riki:
Asia sudah pasti, dari Jepang ke Asia, dari Asia ke dunia. Dengan konsep kami, kami ingin menjadi grup terdepan dunia, sebagai orang Asia dan orang Jepang.
[Gambas:Youtube]
Pasar boyband sekarang sedang ramai, bagaimana kalian ingin mencapai target itu?
Ryuta:
Saya ingin konser di stadium di seluruh dunia. Awalnya kami ingin membuat Asia terpesona dengan musik kami, setelah itu kami ingin ke seluruh dunia.
Yoshiyuki:
Konser di seluruh dunia. Maka dari itu, kami ingin terus meningkatkan kualitas bernyanyi dan tarian kami dan membuat musik yang bagus.
Ryusei:
Selain dengan tur stadion di seluruh dunia, kami ingin jadi grup yang bisa menjadi nomor satu di tangga lagu Billboard Global.
Semakin tinggi capaian, akan semakin banyak ujian, salah satunya komentar jahat. Bagaimana kalian menghadapi itu?
Ryusei:
Saya mengubahnya menjadi motivasi.
Miku:
Tak ingin menjadikannya sebagai beban pikiran.
Riki:
Abaikan. Apapun yang mereka katakan, kami akan tetap pada gaya kami. Jadi semoga penggemar bisa terus melihat Ballistik Boyz di masa depan.
 Tujuh pria kelahiran 1996-2000 itu dikumpulkan dari berbagai lini dan latar belakang. (dok. Istimewa) |
Siapa musisi yang jadi inspirasi kalian?
Ryusei:
Michael Jackson.
Riki:
Tyler the Creator.
Masahiro (Masahiro Sunada):
Saya suka Bruno Mars.
Siapa musisi yang ingin kalian ajak kolaborasi suatu saat nanti?
Matsui:
Rich Brian, Higher Brothers, [musisi] 88rising, Big Naughty, DPR LIVE.
Masahiro:
Ty Dolla Sign, Machine Gun Kelly!
Curhat member Ballistik Boyz soal perjuangan mereka hingga pesan kepada fan Indonesia ada di halaman selanjutnya..
Apa yang kalian pelajari selama menjalani training?
Ryusei:
Saya belajar banyak tentang profesionalisme dan bagaimana menjadi seorang seniman. Secara pribadi, saya berpikir soal branding dan bagaimana bisa menjadikannya lebih kuat.
Rikiya (Rikiya Okuda):
Saya belajar banyak soal aktivitas grup dan latihan penampilan panggung dari senior.
Riki:
Saya belajar banyak mengenai pentingnya tidak menyerah pada impian kita. Jika kita tidak menyerah, impian itu akan jadi kenyataan.
Ketika awal-awal menjalani sebagai Ballistik Boyz, apa tantangan terbesar kalian? Pernahkah terbersit untuk berhenti?
Ryusei:
Masa persiapannya amatlah sulit. Namun saya tidak pernah menyerah karena saya punya mimpi untuk bisa tur dunia.
Rikiya:
Saya tak pernah berpikir untuk berhenti. Saya, Masahiro, dan Miku awalnya berada di grup lain, dan saya diizinkan untuk bergabung dengan Ballistik Boyz. Sehingga dari saya muncul tekad dan saya tak pernah berpikir untuk berhenti.
Namun ini pertama kalinya kami memiliki anggota yang lebih tua di grup yang sama. Jadi pada masa awal lalu kami berdiskusi soal hubungan antar anggota.
Riki:
Dalam setahun pertama sejak dibentuk, saya sering berpikir untuk berhenti. Lingkungan sekitar saya berubah dengan amat cepat dan saya khawatir tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan. Namun sekarang saya tak memiliki masalah seperti itu sama sekali. Saya pikir saya hanya tidak siap pada saat itu.
[Gambas:Youtube]
Apa mimpi kalian sebelum terjun ke industri musik? Apa masih ingin menggapainya?
Ryusei:
Saya ingin jadi gamer profesional! Saat ini saya masih sering bermain game online, saya berlatih juga setiap hari dengan gol mencapai kemampuan tingkat profesional.
Rikiya:
Ada suatu masa ketika saya ingin menjadi polisi. Saya pikir bisa bermanfaat bagi orang banyak itu keren. Namun saya sekarang tak lagi ingin jadi polisi, kayaknya terlalu sulit.
Riki:
Saya ingin jadi pemancing profesional. Jika saya punya waktu, saya ingin mencobanya suatu hari nanti.
Masahiro:
Pemain sepak bola! Karena saya suka main bola.
Adakah tantangan yang kalian rasakan dengan menjadi idol sejak usia yang begitu muda? Bagaimana kalian menghadapinya?
Ryusei:
Saya adalah tipe orang yang tidak merasakan banyak tekanan, jadi dengan sendirinya saya bisa menemukan keseimbangan.
Rikiya:
Untuk menjaga keseimbangan, saya bekerja saat [waktunya] bekerja, dan libur saat liburan. Saya bisa membagi waktu antara ON dan OFF dengan baik.
 Selama kurang lebih setahun mereka melakukan training dan persiapan untuk debut, mulai dari urusan vokal hingga koreografi. (dok. Istimewa) |
Kalian sudah pernah mengunjungi Indonesia pada 2019. Bagaimana kesan kalian melihat penggemar di sini?
Ryusei
Mereka sangat antusias! Meskipun penampilan panggung belum dimulai, mereka sangat antusias dengan menyiapkan koreografi tarian serta ikut bernyanyi.
Rikiya:
Saya merasa semua penggemar Indonesia sangat baik hati! Lalu saya merasa mereka sangat menikmati musik kami!
Masahiro:
Saya sangat terkejut! Mereka sangat antusias! Benar benar luar biasa!
Adakah yang kalian ketahui soal Indonesia?
Rikiya:
Saya suka makanan Indonesia! Baru kemarin saya makan nasi goreng! Saya jadi ingin kembali ke Indonesia dan bertemu penggemar lagi.
[Gambas:Youtube]
Dunia tengah mengalami pandemi, apakah ini berpengaruh nyata pada kalian?
Ryusei:
Sudah pasti jenis aktivitas kami berkurang, jadi butuh waktu lebih lama untuk mencapai tujuan kami. Tapi pada periode inilah, saya bisa mengenal diriku sendiri dan impian saya menjadi lebih jelas.
Rikiya:
Tentu, sayang sekali kami tidak bisa konser. Tapi saya senang karena saya melakukan apa yang bisa saya lakukan sendiri, seperti merekam dan membuat musik sendiri, jadi saya merasa senang bisa lebih sering mengurus musik. Saya berharap saya bisa merilis musik yang saya buat selama pandemi ini secepat mungkin.
Adakah pesan untuk penggemar kalian dalam menghadapi pandemi ini?
Ryusei:
Percaya akan masa depan yang cerah, kami akan terus membuat musik yang akan menyenangkan semua orang, jadi ayo lakukan yang terbaik bersama! Dan semoga kita bisa bertemu lagi dan seru-seruan bersama!
Rikiya:
Sepertinnya situasi seperti ini masih akan berlanjut di seluruh dunia, tapi mari percaya dan bersabar untuk menuju masa depan yang cerah.
Sedikit demi sedikit, kami berbicara dan memikirkan apa yang bisa kami lakukan melalui karya kami. Secara perlahan pula saya pikir kami sedang menantikan sesuatu yang membahagiakan. Jadi kami harap kalian bisa menantikannya.
Riki:
Kami ingin mengunjungi Indonesia segera setelah pandemi ini mereda. Sejujurnya, banyak hal yang saya sesali [karena pandemi]. Namun mari kita lalui [pandemi] ini bersama-sama.
Nantikan hari kami bisa pergi menemui kalian lagi ya! I love Indonesia!!
 Meski masih baru, Ballistik Boyz (BBZ) tampaknya memang dirancang bukan hanya untuk pasar Jepang. (dok. Istimewa) |
Obrolan dengan Ballistik Boyz lainnya bisa dilihat di sini.