Jakarta, CNN Indonesia --
Penulis novel Eka Kurniawan butuh waktu cukup panjang untuk mendapatkan naskah yang tepat untuk film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.
Dalam korespondensi dengan CNNIndonesia.com baru-baru ini, Eka menyebut dirinya bekerja sama dengan sang sutradara film, Edwin, dalam menyiapkan naskah film yang dibintangi oleh Reza Rahadian itu.
Eka menyebut tidak ada pembagian tugas spesifik antara mereka berdua. Namun Eka menyerahkan seutuhnya keputusan akhir naskah di tangan Edwin, meski dirinya adalah penulis asli kisah dari novel itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menulis draf pertama dan kedua, setelah itu saya berikan ke Edwin untuk dibaca dan dicoret-coret. Dia menambahi atau mengurangi, dan jadi draf ketiga," kata Eka Kurniawan.
"Lalu saya menulis kembali draf berikutnya berdasarkan hasil diskusi, kembalikan lagi ke Edwin, dan dia menulis kembali versinya. Begitu seterusnya sampai kami memperoleh versi yang siap produksi," lanjut penerima Prince Claus Award 2018 tersebut.
Eka Kurniawan sendiri amat percaya kepada Edwin. Eka mengaku telah lama mengikuti karya Edwin, termasuk film pendek Kara, Anak Sebatang Pohon yang dirilis pada 2005. Ia pun tak meragukan lagi kreativitas sutradara terbaik Piala Citra 2017 itu.
Portofolio bukan satu-satunya alasan Eka mau menerima tawaran Edwin. Keputusan akhir ia tentukan saat mengobrol dengan Edwin. Ia menemukan visi yang menarik dalam diri sutradara itu.
lanjut ke sebelah...
[Gambas:Youtube]
"Ketika memutuskan karya saya diadaptasi menjadi film, salah satu pertimbangan penting memang portofolio sutradaranya," kata Eka Kurniawan.
"Saya tak meragukan lagi mengenai latar belakang kreatifnya," lanjutnya.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bukan satu-satunya karya Eka Kurniawan. Ia juga telah menulis sejumlah novel lainnya, seperti Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, dan O.
Namun Eka mengaku tak memiliki alasan khusus mengapa pada akhirnya Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang dipilih untuk diangkat menjadi film.
Sementara itu, produser Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menyebut novel tersebut bernilai spesial dan kaya akan visual. Selain itu, novel tersebut juga banyak menyinggung isu sosial-politik.
"Jadi saya rasa buku ini sangat unik bahkan hampir dibilang tidak ada duanya," ujar produser Seperti Dendam, Muhammad Zaidy, kepada
CNNIndonesia.com dalam kesempatan terpisah, beberapa waktu lalu.
"Saya dan mungkin pembaca lain juga merasa sayang kalau ceritanya dilewatkan. Makanya, kami adaptasi menjadi sebuah film," lanjutnya.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mengisahkan Ajo Kawir, jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar dalam bertarung didorong sebuah rahasia yang dipendam sejak remaja.
Namun, situasi berubah ketika ia bertemu Iteung, seorang petarung tangguh yang berhasil membuatnya babak belur tapi jatuh cinta di saat yang sama.
Kini, film tersebut bisa disaksikan penonton di Indonesia. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Desember 2021.