5 Fakta Rayuan Pulau Kelapa, Lagu Ismail Marzuki di Pengabdi Setan 2

CNN Indonesia
Selasa, 09 Agu 2022 14:22 WIB
Berikut sejumlah fakta soal lagu Rayuan Pulau Kelapa, lagu Ismail Marzuki yang menjadi scoring Pengabdi Setan 2 Communion.
Partitur lagu Rayuan Pulau Kelapa, lagu Ismail Marzuki yang menjadi scoring Pengabdi Setan 2 Communion. (Arsip Taman Ismail Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu hal yang teringat dari Pengabdi Setan 2 Communion adalah penggunaan lagu nasional Rayuan Pulau Kelapa yang merupakan karya Ismail Marzuki.

Dalam film Joko Anwar itu, lagu nasional tersebut muncul sebagai penutup siaran TVRI yang disaksikan Rini dan keluarga Suwono di rumah susun.

Lagu Rayuan Pulau Kelapa berkumandang dari televisi cembung yang disetel hingga tengah malam di tengah suasana rusun yang sepi sampai siaran tersebut mati sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah fakta soal lagu Rayuan Pulau Kelapa, lagu Ismail Marzuki yang menjadi scoring Pengabdi Setan 2 Communion.

1. Penghormatan dari Ismail Marzuki

Dalam tulisan Diplomasi Budaya Indonesia dan Rusia dalam Lirik Lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Versi Rusia Pesnja Ostrova Pal'm oleh Edelleit Rose Widyatmoko dan Hendra Kaprisma yang diterbitkan di jurnal kajian budaya Paradigma Vol.10 No.1 (2020): 1-16, lagu ini adalah bukti bakti Ismail Marzuki kepada perjuangan bangsa Indonesia.

Mengutip Teguh Esha melalui buku Ismail Marzuki: Musik, Tanah Air, dan Cinta (2005), Edelleit dan Hendra menulis bahwa lagu Rayuan Pulau Kelapa diciptakan Ismail Marzuki pada 1944 sebagai "penghormatan bagi para pejuang Indonesia".

Bukan hanya itu, lagu ini "bertujuan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia untuk tetap berusaha menggapai kemerdekaan".

Simak wawancara CNNIndonesia.com dengan anak Ismail Marzuki di bawah ini:

[Gambas:Video CNN]



2. Menyemangati Para Pejuang

Meski lirik lagu ini lebih banyak menggambarkan suasana alam Indonesia, Rayuan Pulau Kelapa diakui berhasil membuat semangat para pejuang seperti tujuan lagu ini dibikin.

Sejarawan yang juga pernah jadi tetangga Ismail Marzuki, mendiang Alwi Shahab sempat menuliskan testimoni bagaimana lagu-lagu Ismail Marzuki seperti Rayuan Pulau Kelapa ataupun Halo Halo Bandung punya arti penting bagi pejuang.

Hal itu terungkap ketika Alwi Shahab bertemu dengan Yusuf Ronodipuro, mantan duta besar RI untuk Argentina yang mengaku mengenal Ismail Marzuki sejak 1943.

Alwi Shahab, sejarawan dan tetangga Ismail Marzuki.Mendiang Alwi Shahab, sejarawan dan tetangga Ismail Marzuki. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)

Alwi menuliskan pengakuan Yusuf dalam sebuah tulisan bertajuk Ismail Marzuki, Santri yang Melegenda Lewat Lagu Perjuangan yang diterbitkan oleh Republika pada 25 September 2016.

"Berbeda dengan lagu-lagu sekarang yang merengek-rengek terus enggak ada isinya. Waktu itu, hasil karya Ismail Marzuki sangat kami butuhkan untuk dapat mengisi semangat perjuangan," kata Yusuf.

Alwi Shahab tahu betul bagaimana Ismail memikirkan kondisi masyarakat Indonesia kala itu. Di balik sosoknya yang genius dalam hal musik, Ismail juga punya pemikiran mendalam soal Indonesia.

Lanjut ke sebelah...

Fakta Lain Rayuan Pulau Kelapa, Jawara Festival Dunia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER