Jakarta, CNN Indonesia --
Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) memastikan promotor musik yang ada di Indonesia tidak antikritik. Ketua APMI Dino Hamid mengatakan promotor sesungguhnya sangat terbuka dengan kritik dan masukan dari para penonton.
Menurut Dino, kritik yang diberikan penonton bisa menjadi bahan evaluasi promotor untuk menyelenggarakan acara musik yang lebih baik, terlebih lagi jika kritik disampaikan dengan cara yang baik.
"Karena ibarat kita kasih input yang positif kalau energi bagus kan bisa dapat hasil, dampak yang positif juga kan ke depannya," kata Dino kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Promotor, kata Dino, pada dasarnya berusaha melakukan yang terbaik demi menggelar acara musik yang menyenangkan hati para penonton
Namun, adakalanya apa yang telah dipersiapkan berbeda dengan yang terjadi di lapangan. hal tersebut yang kemudian bisa dikritik oleh penggemar.
"Karena saya yakin semua promotor sudah berusaha yang terbaik. Tapi bicara di lapangan kan kadang-kadang kan ada hal-hal yang mungkin enggak di-expect, kondisi yang enggak diharapkan, dan lain-lain," tuturnya.
Hal itu disampaikan Dino menyikapi permasalahan yang menyeret salah satu promotor di asosiasinya, yaitu Mecimapro. Sederet kritik disampaikan atas konser SEVENTEEN yang berlangsung di ICE BSD pada 24-25 September.
[Gambas:Video CNN]
Dino menilai hal yang terjadi pada Mecimapro lebih kepada kesalahan non teknis yang disebabkan salah satunya oleh human error. Oleh sebab itu, penonton sangat diperkenankan untuk menyampaikan masukan atau kritik namun dengan cara yang baik.
"Kalau pun ada hal yang menurut mereka bisa memberikan input yang lebih baik itu silakan saja di-share tapi dengan cara yang baik dan tepat," kata Dino.
"Jadi lebih ke ruangnya apa yang ingin disampaikan silakan. Tapi how to say-nya juga dipikirkan agar kami sebagai promotor juga merespons itu dengan baik dan nanti akan menindaklanjuti hal baik itu ke depannya," tutupnya.
Lanjut ke sebelah...
Sebelumnya, para penggemar SEVENTEEN Indonesia menduga ada penyelewengan terhadap penjualan tiket konser Be The Sun Jakarta SEVENTEEN yang digelar di ICE BSD.
Salah satu penggemar menaruh kecurigaannya ketika situs tiket.com sebagai platform penjualan tiket resmi membatalkan tiket penonton secara sepihak pada Agustus lalu.
Kemudian, saat hari penyelenggaraan konser, terdapat jumlah calo yang banyak dan menjual tiket dengan jumlah yang tidak sedikit. Harga tiket yang dijual calo pun terlampau tinggi dari harga tiket asli.
Di hari kedua konser, salah satu fan meminta keterangan salah seorang calo yang menjual tiket konser SEVENTEEN. Calo itu mengaku mendapatkan tiket dari pihak panitia dan hanya menjadi perantara dari penjual tiket untuk menjual dengan harga yang ditetapkan promotor.
Selain itu, fan juga menduga ada beberapa penonton yang bisa memasuki area konser menggunakan "orang dalam".
Menanggapi hal ini, pihak Mecimapro membantah seluruh tudingan tersebut. Mecimapro menjelaskan bahwa mereka hanya menjual tiket melalui kanal resmi dan membantah kerja sama dengan calo.
Mereka juga meminta penggemar SEVENTEEN bisa menghubungi Mecimapro terkait bukti valid penjualan tiket secara tidak resmi.
Setelah memberikan kritik lewat komentar media sosial, fan SEVENTEEN atau yang disapa CARAT mengirim surat terbuka kepada Mecimapro selaku pihak promotor konser tersebut lewat akun Twitter @17CARATS_INA, pada Selasa (27/9) malam.
Dalam surat tersebut, mereka mempermasalahkan pengelolaan dan transparansi tiket, manajemen massa pada saat konser berlangsung, hingga pelayanan yang tidak memuaskan.
[Gambas:Video CNN]
Mereka menuntut Mecimapro bisa transparan dan membuat video klarifikasi di media sosial resminya terkait penyelenggaraan konser Be the Sun di Jakarta.
"Kami berharap Mecimapro meminta maaf, mengakui kesalahannya, dan menjadi lebih baik lagi ke depannya. Kami sebagai pihak customer harusnya mendapatkan pelayanan yang memuaskan," kata fan melalui surel kepada CNNIndonesia.com.