Sana'a, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Yaman berhasil membebaskan tujuh sandera yang merupakan warga negara Yaman, dan satu orang asing yang ditahan oleh tujuh penculik dari kelompok militan al-Qaidah. Ketujuh penculik tersebut berhasil dikalahkan dan tewas pada Selasa (25/11).
Komite keamanan tertinggi Yaman tidak mengungkapkan kebangsaan dari sandera asing tersebut. Namun sebuah sumber pemerintah Yaman mengatakan sandera asing tersebut adalah seorang instruktur militer AS yang bekerja di pangkalan udara al-Anad, Lahej, sekitar 60km utara kota pelabuhan Aden.
Sumber tersebut mengatakan misi penyelamatan para sandera terjadi di dekat pangkalan militer al-Anad, namun hingga saat ini belum ada konfirmasi dari komite keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu anggota pasukan keamanan Yaman menderita luka ringan dalam misi penyelamatan tersebut," seperti ditulis komite keamanan Yaman dalam sebuah pernyataan resmi, Selasa (25/11).
Sementara, Kedubes AS di ibu kota Sana'a menolak memberikan komentar terkait laporan tersebut.
Yaman, berbatasan langsung dengan negara pengekspor minyak utama dunia, Arab Saudi, yang merupakan rumah bagi kelompok militan al-Qaidah di Semenanjung Arab, atau AQAP.
AQAP sendiri telah dikategorikan sebagai salah satu jaringan teroris paling aktif yang terinsipirasi oleh Osama bin Laden.
Pentagon menyatakan pada tahun 2012 bahwa Amerika Serikat mengaktifkan kembali pelatihan militer kepada tentara Yaman untuk membantu memerangi AQAP. Sebelumnya, pelatihan militer dari AS sempat dihentikan ketika situasi politik negara itu memanas.
Kasus penyanderaan di Yaman kerap dilakukan oleh anggota kelompok militan yang khusus menargetkan warga asing. Namun, tak jarang juga aksi penyanderaan dilakukan oleh tentara suku-suku yang bertikai di negara itu dan berharap mendapat uang tebusan.
Awal bulan ini, PBB menyatakan seorang teknisi air untuk Sierra Leone yang bekerja Yaman telah berhasil dibebaskan, setelah lebih dari satu tahun disandera kelompok bersenjata tak dikenal.
Baca juga:
KBRI Sana'a Kembali Pulangkan 20 WNI