Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Libanon

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2016 00:50 WIB
Pemerintah Arab Saudi mendesak warga negaranya yang bermukim di Libanon untuk meninggalkan negara itu pada Selasa (23/2).
Ilustrasi penduduk di Libanon. (REUTERS/Ahmed Shalha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Arab Saudi mendesak warga negaranya yang bermukim di Libanon untuk meninggalkan negara itu pada Selasa (23/2), setelah Riyadh menghentikan program pendanaan militer senilai US$3 miliar sebagai tanggapan atas sikap-sikap "bermusuhan" terkait dengan Hizbullah.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang menyerukan "semua warga negara jangan pergi ke Libanon demi keselamatan mereka, dan meminta warga negara yang tinggal di Libanon atau mengunjungi untuk tidak tinggal kecuali sangat perlu," demikian seperti yang dikutip dari kantor berita SPA.

Penghentian program pendanaan militer itu telah diumumkan pada Jumat kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat pemerintahan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Arab Saudi menghentikan bantuannya karena telah mencatat "sikap-sikap Libanon yang bermusuhan akibat kehadiran Hizbullah di negara itu."

Riyadh membuat "satu kajian komprehensif atas hubungannya dengan Republik Libanon", kata sang pejabat pemerintahan, seperti dikutip SPA.

Para pemimpin Hizbullah yang dituduh dan berkedudukaan di Libanon dijatuhi sanksi oleh Arab Saudi.

Kelompok militan penganut Syiah itu bertempur untuk mendukung rezim Suriah dan disokong oleh Iran, rival regional Arab Saudi.

Riyadh memutus hubungan diplomatik dengan Teheran bulan lalu, setelah para pengunjuk rasa menyerbu kedutaan dan konsulatnya menyusul eksekusi seorang ulama Syiah oleh Saudi.

(ard/reuters/antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER