Jakarta, CNN Indonesia -- Kuwait dan Qatar meminta warga negaranya untuk meninggalkan Libanon, menyusul negara Teluk lain yang sudah lebih dulu melakukan hal ini.
Menteri Luar Negeri Qatar pada Rabu (24/2) menyerukan semua warga Qatar untuk tidak bepergian ke Libanon, menurut laporan kantor berita QNA.
Dikutip dari
Al Arabiya, Kementerian Luar Negeri lewat pernyataan resmi meminta warga Qatar yang masih berada di Libanon untuk meninggalkan negara itu “demi keselamatan mereka sendiri.” Mereka diminta menghubungi kedutaan besar Qatar di Beirut yang akan memfasilitasi dan membantu mereka keluar dari Libanon.
Kedutaan Kuwait di Beirut juga menyerukan warganya untuk berhati-hati dalam perjalanan mereka dan menghindari lokasi yang tidak aman, menurut laporan dari kantor berita KUNA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuwait juga mengimbau warganya mengontak kedutaan agar bisa melakukan tindakan yang perlu agar mereka aman. Kedutaan Kuwait juga memperingatkan warga yang ingin ke Libanon untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka.
Tindakan Qatar dan Kuwait ini dilakukan sehari serelah Arab Saudi dan Bahrain mengeluarkan peringatan serupa bagi warga mereka. Uni Emirat Arab, sementara itu memberlakukan larangan total bagi warganya untuk ke Libanon.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi membatalkan pemberian paket bantuan sebesar US$3 miliar bagi militer Libanon untuk pembelian persenjataan dari Perancis. Langkah ini diambil karena Libanon dianggap tidak mendukung Saudi dalam perseteruan dengan Iran.
"Kerajaan Arab Saudi menemukan posisi Libanon yang bertentangan dengan Arab, kawasan dan arena internasional, di tengah bayang-bayang Hizbullah Libanon yang mempengaruhi negara itu," ujar pernyataan Saudi pekan lalu.
(stu)