China Kecam Patroli Bersama AS-Filipina di Laut China Selatan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2016 12:31 WIB
Rencana untuk mempererat hubungan militer antara AS dan Filipina, termasuk berpatroli bersama di Laut China Selatan, menuai kecaman dari China.
Rencana untuk mempererat hubungan militer antara AS dan Filipina, termasuk berpatroli bersama di Laut China Selatan, menuai kecaman dari China. (Reuters/U.S. Navy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana untuk mempererat hubungan militer antara Amerika Serikat dan Filipina, termasuk berpatroli bersama di Laut China Selatan, menuai kecaman dari China. Kementerian Pertahanan China menyebut aliansi militer AS dan Filipina mencerminkan "mentalitas Perang Dingin," dan berjanji untuk tegas menentang pelanggaran apa pun yang terjadi di wilayah kedaulatan China.

Kecaman tersebut dipublikasikan di situs Kementerian Pertahanan China pada Kamis (15/4), menyusul pengumuman dari AS untuk meningkatkan kehadiran militernya di Filipina. AS juga mengumumkan akan memulai patroli bersama Filipina di perairan yang disengketakan.

"Penguatan aliansi militer AS-Filipina merupakan manifestasi dari mentalitas Perang Dingin dan merupakan langkah yang tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan," bunyi pernyataan Kemenhan China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenhan China menyatakan bahwa patroli angkatan laut AS dan Filipina "mempromosikan militerisasi di kawasan," dan mendesak agar kerja sama militer bilateral semacam itu seharusnya tidak merugikan kepentingan pihak ketiga.

"Tentara China akan memantau hal ini dengan ketat, dan tegas akan menjaga kedaulatan teritorial China serta hak dan kepentingan maritimnya," bunyi pernyataan Kemenhan China.

China mengklaim sebagian besar wilayah di Laut China Selatan, yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk dengan perdagangan senilai lebih dari US$5 triliun melewati kawasan ini setiap tahun. Perairan ini juga diduga kaya energi.

Namun, Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim sejumlah wilayah di perairan ini.

Ketegangan antara China dan sejumlah negara itu meningkat setelah Beijing memulai reklamasi di sejumlah pulau yang disengketakan dan terumbu karang di Laut China Selatan.

Amerika Serikat menuduh China meningkatkan ketegangan di Laut China Selatan dengan menempatkan rudal darat-ke-udara di sebuah pulau yang disengketakan. Hingga kini pemerintah China bungkam soal penempatan rudal itu.

Sementara China berulang kali menuduh AS melakukan militerisasi di kawasan Laut China Selatan melalui kebijakan patroli kebebasan navigasi di kawasan dan aliansi militer dengan Filipina.

Terkait hal ini, Menhan AS, Ash Carter menyatakan pada Kamis bahwa peningkatan kehadiran militer AS di kawasan ini tidak dimaksudkan untuk memprovokasi konflik dengan China. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER