AS dan Filipina Patroli Militer Bersama di Laut China Selatan

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Kamis, 14 Apr 2016 19:50 WIB
AS dan Filipina meluncurkan patroli angkatan laut bersama di Laut China Selatan dalam upaya meningkatkan kehadirannya di perairan yang dipersengketakan.
AS dan Filipina meluncurkan patroli angkatan laut bersama di Laut China Selatan dalam upaya meningkatkan kehadirannya di perairan yang dipersengketakan. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dan Filipina meluncurkan patroli angkatan laut bersama di Laut China Selatan. Langkah ini merupakan upaya AS meningkatkan kehadirannya setelah menuduh Beijing melakukan militerisasi di perairan yang dipersengketakan oleh beberapa negara itu.

Dalam upaya unjuk kekuatan, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter pada Kamis (14/4) juga mengumumkan bahwa 275 tentara AS dan lima pesawat tempur A-10 kini berada di Filipina untuk latihan perang. Tentara AS dan persenjataannya akan berada di Filipina untuk sementara waktu.

Langkah ini diperkirakan akan membuat China geram, namun Carter menilai upaya Washington untuk memperkuat peran militernya di wilayah tersebut tidak dilakukan "dalam rangka untuk memprovokasi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Pentagon menyatakan langkah itu dilakukan AS untuk menanggapi kecemasan yang meningkat atas sejumlah tindakan China di Laut China Selatan, termasuk membangun pulau buatan di atas terumbu disengketakan.

"Negara-negara di Asia-Pasifik menyuarakan keprihatinan dengan reklamasi tanah yang dilakukan China, yang sangat menonjol baik secara ukuran maupun ruang lingkup, serta upaya militerisasi di Laut China Selatan," kata Carter.

Patroli angkatan laut bersama, yang dimulai sejak bulan lalu, "berkontribusi terhadap keselamatan dan keamanan perairan di kawasan itu," katanya usai bertemu dengan Presiden Filipina Benigno Aquino.

Manila meningkatkan hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat untuk membantu meningkatkan kemampuannya mempertahankan wilayahnya.

China mengklaim sebagian besar wilayah di Laut China Selatan, bahkan juga terhadap perairan dan terumbu karang yang dekat dengan sejumlah negara tetangga.

Beijing juga telah mereklamasi beberapa terumbu karang yang diklaim oleh Manila dan membangun sejumlah fasilitas yang, menurut Filipina, dirancang untuk penggunaan militer.

Carter mengumumkan bahwa 275 tentara AS yang bergabung bersama sekitar 5.000 personel militer yang ikut ambil bagian dalam latihan militer bersama pada Jumat (15/4) akan berada di Filipina untuk sementara waktu.

Lima jet A-10C dan empat pesawat lainnya juga akan tetap berada di Filipina sampai akhir bulan.

Sekitar 200 personel militer AS akan melatih tentara Filipina, serta "melakukan operasi penerbangan di daerah, termasuk di Laut China Selatan", kata Carter.

Para personel AS akan ditempatkan di sebuah pangkalan militer di Manila untuk membentuk sebuah unit "komando dan kontrol" guna mendukung peningkatan kegiatan antar dua sekutu, menurut keterangan Carter.

Pengerahan tentara AS di Filipina merupakan bagian dari kesepakatan yang memungkinkan pasukan Amerika untuk berotasi di lima pangkalan Filipina, beberapa pangkalan berlokasi dekat dengan Laut China Selatan.

Menteri Pertahanan Filipina, Voltaire Gazmin menyambut pengumuman AS, dan berharap kehadiran AS yang meningkat di Filipina akan "menghalangi tindakan tak beralasan yang kerap dilakukan oleh China."

AS mengkampanye kebebasan navigasi di perairan strategis, termasuk di Laut China Selatan. Beberapa bulan terakhir, AS mengerahkan jet tempur dan kapal perangnya berpatroli dekat Laut China Selatan, membuat Beijing geram.

Sebagai bagian dari latihan militer Balikatan di Filipina utara, pasukan AS pada Kamis menembakkan rudal dengan target jarak jauh sebagai bagian dari simulasi serangan.

"Kami adalah sekutu dan sebagai sekutu, kami harus bekerja sama," kata Letnan Jenderal John Toolan, komandan marinir Korps Pacific AS.

[Gambas:Video CNN] (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER