Terorisme Bayangi Prediksi Pemilu Perancis

CNN Indonesia
Minggu, 23 Apr 2017 13:13 WIB
Masalah keamanan nasional menjadi sorotan pascateror Paris, menambah ketidakpastian dalam kampanye pemilihan umum yang masih berlangsung sangat ketat.
Marine Le Pen banyak menjadi sorotan karena dianggap kandidat yang paling tegas melawan terorisme. (REUTERS/Patrick Kovarik)
Saat ini ada empat kandidat dalam persaingan yang masih sulit ditebak ini. Pemungutan suara Minggu ini juga masih akan dilanjutkan pada putaran kedua yang diikuti oleh dua kandidat teratas, 7 Mei nanti.

Serangan terbaru di Champs-Elysees, jantung Ibu Kota, menambah ketidakpastian dalam pemilu yang akan menentukan pengelolaan ekonomi senilai 2,2 triliun euro. Ekonomi Perancis bersaing dengan Inggris di posisi kelima terbesar di dunia.

Survei pertama yang dilakukan setelah serangan teror tersebut menunjukkan Le Pen merebut sebagian dukungan Macron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ia masih memimpin dengan 24,5 persen dukungan sementara, perolehan poinnya berkurang setengah persen saat Le Pen mendapatkan ekstra satu persen, meningkat ke angka 23 persen.


Kandidat konservatif sekaligus mantan perdana menteri Francois Fillon dan politikus ekstrem kiri Jean-Luc Melenchon sama-sama kehilangan poin setengah persen dalam survei Odoxa untuk surat kabar Le Point yang dikutip Reuters.

Sementara itu, sejumlah analis memprediksi bukan hanya Le Pen yang mendapatkan keuntungan. Keuntungan elektoral justru disebut mengarah pada Fillon, yang menulis buku berjudul "Mengalahkan Totalitarianisme Islamis" dan menyebut perang antiteror sebagai perang keberadaban.

Fillon, yang sempat berada di posisi teratas, kehilangan dukungan setelah terjerat skandal nepotisme yang berujung pada tudingan pencucian uang. Namun, belakangan dia kembali merebut hati para pemilih dan serangan ini bisa jadi mendorongnya kembali ke puncak.

"Anda bisa membayangkan gerakan terhadap kandidat yang pernah memegang kuasa," kata Dominique Reynie, ahli politik sayap kanan yang dikutip The Washington Post. "Ia pernah menulis soal terorisme. Ia pernah jadi perdana menteri."

"Untuk Le Pen, ini tidak akan berdampak apa-apa," kata Reynie. "Dia sudah pada tahap yang dia capai, sebagian berkat terorisme."


Semua kandidat mencoba untuk merebut hati warga yang belum menentukan pilihan. Menurut survei Ipsos, Jumat (21/4), ada sekitar 31 persen pemilih yang masih bisa direbut oleh para calon.

Setelah serangan Champs-Elysee, Le Pen berupaya untuk menempatkan perjuangan melawan terorisme sebagai perjuangan seluruh warga Perancis. "Perancis diincar bukan karena apa yang kita lakukan, tapi karena kita Perancis," ujarnya.

Di sisi lain, Fillon mendadak menyinggung serangan yang diklaim oleh kelompok teror ISIS itu, mengatakan peperangan melawan "totalitarianisme Islamis" mesti jadi prioritas presiden selanjutnya. "Pilih kita atau mereka," ujarnya.

Pengaruhi Dunia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER