Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Kamis (1/10). Mulai dari Vanuatu respons komentar rasis netizen Indonesia hingga capres Amerika Serikat Joe Biden melontarkan 'Insyaallah' di debat pilpres.
1. Vanuatu Respons Komentar Rasis Netizen Indonesia
Vanuatu menanggapi komentar rasis netizen Indonesia di akun media sosial yang mempromosikan pariwisata negara mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Komunikasi Kantor Pariwisata Vanuatu Nick Howlett mengaku tidak kaget dengan serangan komentar netizen itu. Ia yakin pihaknya telah menjadi target "perilaku tidak otentik yang terkoordinasi".
"Beberapa di antaranya terlihat sebagai perilaku tidak autentik yang terkoordinasi, karena tidak terlihat asli dan tidak merefleksikan tindakan yang biasanya terjadi," ujarnya dikutip dari ABC.
2. Rusia Kecam Pengerahan Milisi Suriah ke Nagorny-Karabakh
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut milisi Suriah dan Libya telah dikerahkan ke medan pertempuran Armenia dan Azerbaijan di Nagorny-Karabakh.
"Kelompok milisi bersenjata ilegal termasuk dari Suriah dan Libya dikerahkan ke zona konflik Nagorny Karabakh untuk ambil bagian secara langsung dalam pertempuran," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dilansir dari AFP, Kamis (1/10).
Rusia khawatir dikerahkannya milisi dari Suriah dan Libya maka perang bisa melebar menjadi konflik berkepanjangan antar negara di kawasan.
"Kami sangat khawatir dengan proses ini yang tidak hanya meningkatkan ketegangan di zona konflik. Tetapi juga menciptakan ancaman keamanan jangka panjang bagi semua negara di kawasan itu," ucap Kemlu Rusia.
3. Ketika Joe Biden Lontarkan Insyaallah di Debat Capres AS
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Joe Biden sempat melontarkan 'Insyaallah' saat debat perdana pilpres pada Selasa malam (29/9) waktu setempat.
Seperti dikutip dari CNN, Joe Biden terdengar melontarkan kalimat itu untuk merespons jawaban capres petahana Donald Trump soal skandal pajak.
Lihat juga:Biden Sebut Trump sebagai Aib Bagi AS |
Trump dicecar moderator debat Chris Wallace mengenai laporan New York Times yang menyebut dia tidak membayar pajak penghasilan selama 10 tahun.
Saat itu Trump membela diri dengan jujur. Ia mengaku tak mau membayar pajak. "Saya tidak mau membayar pajak," jawab Trump.
Namun di sisi lain, dia juga bersikeras menyatakan telah membayar jutaan dolar pajak, membantah laporan Times yang menyebut dia hanya membayar $750 atau Rp11 juta pajak penghasilan pada 2016 dan 2017.
(dea)