Joe Biden Bakal Pidato dengan Kemala Harris
Joe Biden dijadwalkan akan segera berpidato dari markasnya di Wilmington, Delaware. Ia ditemani oleh Kemala Harris. Ia sendiri disebutkan AFP tak memilki keraguan bahwa ia memenangkan Pilpres AS 2020.
Selamat datang di live report Pilpres AS 2020 di CNNIndonesia.com. Anda bisa memantau perkembangan Pilpres AS 2020 yang berlangsung Selasa (3/11) di sini, termasuk perkembangan terkini hasil penghitungan suara dan situasi termutakhir di AS.
Joe Biden dijadwalkan akan segera berpidato dari markasnya di Wilmington, Delaware. Ia ditemani oleh Kemala Harris. Ia sendiri disebutkan AFP tak memilki keraguan bahwa ia memenangkan Pilpres AS 2020.
Seorang sumber dalam partai Demokrat mengatakan kepada CNN bahwa Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, memberikan semangat kepada partainya itu dalam penantian hasil Pemilu AS 2020.
"Ini kemenangan besar," kata Pelosi merujuk pada posisi Joe Biden yang nyaris menggenggam Gedung Putih, dan Demokrat yang mempertahankan kursi mayoritas di DPR, serta peluang mendapatkan setidaknya satu kursi di Senat.
![]() |
"Kita tidak memenangkan setiap pertarungan, namun kita memenangkan perang," lanjut Pelosi, menurut sumber tersebut.
Pelosi mengatakan bahwa mereka "menyadari sejak awal [2020] akan menjadi pendakian yang lebih curam" dalam mempertahankan kursi mereka.
Pelosi juga disebut mengatakan kepada Demokrat bahwa "kita telah menciptakan mandat kepada Biden untuk memimpin negeri kita dengan cara yang bersatu."
Menteri Luar Negeri Pennsylvania Kathy Boockvar yakin bahwa pihaknya bisa menyelesaikan penghitungan suara pada Kamis (5/11) waktu Amerika Serikat.
"Saya pikir kami jelas bisa," kata Boockvar kepada CNN, Kamis (5/11), kala ditanya peluang mengetahui hasil negara bagian tersebut pada akhir hari itu.
"Saya pikir ada sekitar 550 ribu surat suara, kurang lebih, yang masih dalam proses penghitungan hari ini. Beberapa di antaranya mungkin sudah dihitung tetapi belum diunggah. Tapi ya, mereka masuk," lanjutnya.
Sementara itu, masih ada 370 ribu surat suara yang belum dihitung dari negara bagian tersebut, menurut pemerintah setempat.
Kepemimpinan Donald Trump di Pennsylvania disebut mulai menurun dalam 48 jam terakhir. Selisih Trump dan Biden yang sebelumnya pernah mencapai 600 ribu suara, kini menyempit menjadi 115 ribu.
Analis pemilu dari CNN, John King menyebut bahwa Pennsylvania yang memiliki 20 suara elektoral tersebut tengah menghitung surat suara yang dikirim dengan pos, yang mana jadi keungggulan dari kubu Biden.
"Ini adalah pusat populasi terbesar, keranjang terbesar, jika Anda mau, dari suara yang tersedia," kata King. "Pennsylvania masih baru melaporkan 83 persen suara," katanya.
Anggota Dewan Wilayah Allegheny County, Pennsylvania, Bethany Hallam mengatakan pihaknya tak bisa melanjutkan penghitungan suara di wilayah tersebut pada hari ini, Kamis (5/11).
Hallam menyebut situasi itu terjadi karena hasil keputusan pengadilan atas 29 ribu surat suara yang menjadi sengketa karena digugat akibat salah cetak.
Keputusan tersebut juga mengatur Hallam dan timnya tidak menghitung potensi kumpulan surat suara yang dicetak ulang hingga Jumat (6/11) pukul 5 sore waktu setempat, atau sekitar Sabtu (7/11) pukul 5.00 WIB.
CNN melaporkan petugas pemungutan suara di Alleghany County tak bisa menghitung suara hari ini karena sebagian besar surat suara yang tersisa adalah yang menjadi bahan sengketa.
"Tidak ada hal jahat yang terjadi di sini," kata Hallam. "Sangat memusingkan karena tidak ada lebih banyak informasi tentang apa yang sebenarnya mereka lakukan hari ini," tambahnya.
Pemerintah Georgia mengaku masih ada puluhan ribu surat suara yang belum dihitung di wilayah dengan jatah 16 suara elektoral tersebut.
"Cepat itu bagus, dan kami menghargai cepat. Tapi kami lebih menghargai akurasi," kata pejabat panitia Pemilu AS Georgia, Gabriel Sterling kepada media, Kamis (5/11) siang waktu setempat.
"Akurasi akan menjadi fondasi yang di atasnya orang-orang akan mempercayai hasil dari pemilihan ini, baik di pihak yang menang atau kalah," lanjutnya.
"Jadi keakuratan sangat penting dan itu kunci dari semua proses kami," tambah Sterling.
Sterling menyebut sebanyak 60 ribu suara warga Georgia kini sedang dihitung.
Sebelumnya, Trump memimpin jumlah suara elektoral di negara bagian Georgia setelah surat suara dari Fulton masuk. Sekedar informasi, Fulton merupakan daerah terbesar di negara bagian Georgia.
Donald Trump meminta penghitungan suara yang masih dilakukan di sejumlah negara bagian untuk dihentikan.
Ratusan Trump sebelumnya turun ke jalan di seluruh penjuru Amerika Serikat memprotes proses perhitungan suara yang hingga kini masih berlangsung.
Sebagian besar pedemo menggelar aksi di kantong suara Trump di Phoenix, Arizona, Michigan, dan Detroit. Perhitungan suara mencatat Trump kalah dalam mengantongi suara elektoral di dua negara bagian tersebut.
Kelompok pro-Trump yang menggelar aksi di Phoenix menuntut untuk menghentikan penghitungan suara. Tuntutan tersebut disampaikan setelah Trump dalam pidato tanpa bukti, menyebut adanya kecurangan.
Sementara itu, perolehan suara elektoral masih dipimpin oleh Joe Biden dengan 264 menurut angka AFP, dan 253 menurut penghitungan CNN dan The New York Times. Sementara Trump masih mengantongi 213 suara elektoral.
Hingga Kamis (5/11) pagi waktu setempat, tersisa hampir 50 ribu surat suara yang masih belum dihitung di negara bagian Georgia.
Juru bicara Sekretaris negara bagian, Walter Jones enggan memberikan informasi lebih rinci terkait surat suara yang masih belum dihitung.
Sekretaris negara bagian Georgia Brad Raffensperger dijadwalkan untuk memberikan perkembangan perolehan suara pada pukul 10.30 waktu setempat.
Sekedar informasi, Georgia merupakan salah satu dari enam negara bagian yang belum diproyeksikan oleh CNN sebagai pemenang perolehan suara elektoral.
Selain Georgia, negara bagian Alaska, Arizona, Nevada, North Carolina dan Pennsylvania juga masih belum merilis angka perolehan suara akhir.
Sekitar 140 ribu surat suara masih harus dihitung di negar abagian Pennsylvania. Sementara itu, situs Sekretaris Negara melaporkan saat ini masih ada 120.128 suara yang belum dihitung.
Jumlah ini menunjukkan total surat suara masuk yang telah diterima meningkat memasuki dua hari setelah pencoblosan.
Komisaris negara bagian Philadephia, Lisa Deeley memperkirakan hingga saat ini ada 350 riu surat suara yang telah masuk, belum termasuk surat suara yang diterima mulai Senin (2/11).
UU negara bagian Philadelphia mengizinkan surat suara masuk yang baru diberikan pada hari pencoblosan dapat dihitung keesokan harinya.
Trump memimpin jumlah suara elektoral di negara bagian Georgia setelah surat suara dari Fulton masuk. Sekedar informasi, Fulton merupakan daerah terbesar di negara bagian Georgia.
Fulton melaporkan lebih dari 8.000 tambahan surat suara sehingga total menjadi lebih dari 30 ribu suara.
Angka ini meningkat dari sebelumnya hanya 18.500 suara pada Rabu (4/11) tengah malam. Dalam semalam, Fulton menghitung sekitar 20 ribu surat suara.
Sementara itu, Biden hanya mengantongi penambahan 6.410 suara
Petugas pemilihan hingga saat ini masih melanjutkan sisa empat persen suara di Georgia. Sebagian besar daerah yang belum menyetorkan surat suara berasal dari daerah pendukung Partai Demokrat yakni Atlanta, Savannah, dan Columbus.
Jaksa Agung Nevada, Aaron Ford mengatakan jika pihaknya tidak merasa lemah dalam menghadapi gugatan calon petahana Donald Trump terkait penghitungan suara dalam Pilpres AS.
Ford mengatakan sebelumnya mereka sudah pernah dua hingga tiga kali menghadapi gugatan Trump di meja hijau beberapa kali terkait pemilu.
"Kami tidak merasa lemah. Jika anda melihat rekam jejak kami, kami sudah pernah melawan Pak Trump," ungkap Ford kepada CNN.
Trump melayangkan gugatan ke Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan suara dalam pemilu di Nevada, Pennsylvania, dan Georgia. Ia menuding ada tindak kecurangan hingga meminta agar proses penghitungan suara yang sudah masuk dihentikan.
Sejauh ini, media AS masih melakukan penghitungan suara di Nevada dan negara bagian lain, seperti Pennsylvania, North Carolina, Georgia.
Mengutip penghitungan The Guardian per Kamis (5/11), pukul 15.17 WIB, posisi Joe Biden-Kamala Harris masih unggul dengan 264 suara elektoral. Trump masih tertinggal dengan 214 suara elektoral.
Setidaknya dua puluh pendemo ditangkap di Fifth Avenue Manhattan, New York, dalam aksi demonstrasi. Mereka menyuarakan "Count Every Vote" atau dukungan agar seluruh suara di Pilpres AS 2020 dihitung.
Seorang pedemo mengatakan kepada ABC7 New York bahwa mereka didakwa atas perilaku tidak tertib, pertemuan yang melanggar hukum, dan menghalangi administrasi pemerintah.
Aksi ini membesar tidak lama setelah tim Presiden Trump memberi pengumuman akan mengajukan tuntutan hukum di Michigan dan Pennsylvania untuk menghentikan penghitungan suara.
Polisi mengatakan siapa pun yang kedapatan membawa senjata pada protes damai akan ditangkap.
![]() |
Penghitungan suara Pilpres AS yang belum juga rampung melahirkan satu teori konspirasi yang diyakini oleh para pendukung Donald Trump, yaitu tentang penggunaan pulpen Sharpie.
Berdasarkan rumor tersebut --yang kemudian dibagikan ulang oleh Eric Trump di Twitter-- para pekerja pemungutan suara dituding memberikan pulpen Sharpie kepada pendukung Trump untuk menandai pilihan di kertas suara. Tinta pulpen Sharpie itu diklaim tidak dikenali oleh mesin penghitung suara.
Isu ini ramai beredar di Arizona, negara bagian AS yang selisih suara antara Joe Biden dan Donald Trump hanya di kisaran 68 ribu. Saking tipisnya, media seperti CNN dan NBC enggan menyatakan Biden sebagai pemenang di sana, meski AP dan AFP telah menyimpulkan kemenangan Biden-Harris.
Teori konspirasi #SharpieGate ini sudah dibantah oleh pemerintah Arizona. Mereka menyatakan penggunaan pulpen Sharpie ini hanya karena tintanya lebih mudah kering dan tidak bocor. Namun mereka menegaskan kertas suara yang ditandai tinta Sharpie masih sah dan terbaca.
![]() |
Joe Biden berhasil menembus rekor suara terbanyak dalam Pilpres Amerika Serikat 2020.
Mengutip penghitungan The Guardian per Kamis (5/11) pukul 13.05 WIB, Joe Biden mengantongi 72.071.454 suara. Angka ini melebihi rekor sebelumnya yang diraih mantan presiden AS, Barack Obama di Pilpres 2009. Pada dua belas tahun lalu, Obama mengumpulkan 69.498.516 suara dengan jumlah penduduk saat itu berkisar di angka 304,1 juta menurut data sensus AS.
Salah satu yang mendorong peningkatan suara Joe Biden adalah suara absentee ballots (suara yang tidak diberikan langsung saat hari H), terutama melalui pos. Jika di Pilpres 2016, hanya sekitar 40 juta orang yang memberikan suara lewat pos, jumlah ini meningkat hingga lebih dari 100 juta. Suara via pos ini diperkirakan banyak jatuh ke tangan Biden karena Partai Demokrat mengimbau para pendukungnya untuk melakukan early vote.
Menandingi para pendukung Trump yang berdemonstrasi meneriakkan Stop The Count karena merasa penghitungan suara di beberapa negara bagian dicurangi, para pendukung Biden pun membuat aksi tandingan.
Menggunakan plakat dan spanduk mereka menyuarakan "Every Vote Count, Count Every Vote" (hitung setiap suara karena setiap suara berharga) dan "Protect The Results" (lindungi hasil pemilu) di beberapa wilayah Amerika Serikat, termasuk New York dan Washington.
Penghitungan suara pada Pilpres AS kali ini memang mendapat sorotan, terutama karena lebih dari 100 juta orang memilih lewat pos. Opsi ini banyak dipilih mengingat AS yang masih bergulat dengan pandemi corona. Akibatnya, penghitungan suara menjadi lebih mundur dari tahun-tahun sebelumnya.
Di beberapa negara bagian seperti Nevada, Pennsylvania, atau Georgia, suara lewat pos ini bisa menjadi penentu kemenangan sehingga kedua kubu pun sama-sama menganggap isu ini penting.
![]() |
![]() |
![]() |
Tim kampanye Biden coba menenangkan hati para pendukung mereka, yang sempat resah mendengar klaim-klaim kemenangan Trump di Pilpres AS 2020.
Dilaporkan Politico, penasiht tim kampanye Biden melakukan pertemuan virtual dengan para pendukung dan menyatakan bahwa mereka kini hanya membutuhkan sedikit suara elektoral untuk mencapai kemenangan.
Selain itu, tim Biden juga mulai menyiapkan tim pengacara di Nevada, Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan untuk pertarungan di pengadilan. Tim juga telah mengeluarkan permintaan donasi untuk perang di arena hukum tersebut.
Tim kampanye Trump sendiri telah melayangkan permohonan untuk menyetop penghitungan suara di Pennsylvania, Nevada, dan Georgia -- tiga negara bagian yang pemenangnya belum bisa ditentukan.
Sementara itu, Michigan dinyatakan milik Biden oleh beberapa media seperti AP dan AFP, sementara CNN dan NBC menegaskan selisih hasil penghitungan suara masih terlalu tipis untuk dinyatakan pemenang.
![]() |
Di tengah-tengah pertarungan sengit antara Donald Trump dan Joe Biden, pergulatan Amerika Serikat dengan pandemi virus corona belum juga berakhir. AS mencatatkan rekor rata-rata kasus harian mencapai 86 ribu per hari dan pada Rabu (4/11) bahkan mencatatkan 100 ribu kasus baru dalam 24 jam.
Mengutip Associated Press, selama dua pekan terakhir angka kasus harian di AS melonjak hingga 45 persen, sementara angka kasus meninggal juga naik 15 persen.
Isu penanganan corona sendiri menjadi salah satu topik yang mendongkrak popularitas Biden di Pilpres AS. Sementara mereka yang mendukung Trump, berdasarkan data CNN, memprioritaskan isu ekonomi.
Donald Trump menghabiskan harinya di Gedung Putih dengan menelepon gubernur-gubernur dari Partai Republik untuk marah-marah. Tiga tokoh yang terkena amuknya adalah Gubernur Arizona Doug Ducey, Gubernur Georgia Brian Kemp dan Gubernur Florida Ron DeSantis.
Trump uring-uringan setelah hasil penghitungan suara menunjukkan ia bisa kehilangan kursi kepresidenan. Hingga 11.00 WIB, Joe Biden mengoleksi 264 suara elektoral sementara Trump baru meraup 214 suara. Ada lima negara bagian lagi yang hasil penghitungan suaranya masih diperebutkan, yaitu Alaska (3 suara elektoral), Georgia (16), Nevada (6), North Carolina (15), dan Pennsylvania (20).
Sementara itu, sumber CNN mengatakan Trump juga terus menerus merengek supaya para petinggi Partai Republik yang berada di Gedung Putih terus mencari dukungan di beberapa negara bagian supaya dia bisa mendapatkan tambahan suara elektoral, dan mempersempit jarak dengan Biden.
![]() |
Selisih suara antara Joe Biden dan Donald Trump di negara bagian Arizona menipis jadi hanya di kisaran 79 ribu per Kamis (5/11) pukul 10.00 WIB. Hal ini terjadi setelah wilayah Maricopa yang memiliki populasi terbesar, memasukkan sebagian besar hasil penghitungan suara mereka.
Arizona sendiri memiliki 11 suara elektoral dengan Biden sementara unggul 50,7 persen dari Trump.
Beberapa media bersikap beda terhadap hasil penghitungan di Arizona. Associated Press dan Fox News telah mendeklarasikan kemenangan untuk Biden di negara bagian ini, sementara CNN dan NBC menyatakan selisih suara masih terlalui tipis sehingga tidak bisa diambil kesimpulan.
Jika menggunakan perhitungan AP bahwa Biden menang di Arizona, saat ini kandidat dari Partai Demokrat itu secara keseluruhan mengantongi 264 suara, sementara Trump 213.
Pemerintah Arizona menyatakan belum memiliki kepastian kapan seluruh hasil pencoblosan selesai dihitung, namun diperkirakan pada Kamis atau Jumat akan ada hasil yang lebih solid. Pembaruan data selanjutnya dari Arizona akan berlangsung 12.30 ET (atau 12.30 WIB).
Joe Biden berjanji bahwa di hari pertamanya menjabat sebagai presiden ia akan membuat AS kembali masuk kesepakatan iklim Paris -- perjanjian yang ditinggalkan oleh Trump, tiga tahun lalu dan mulai berlaku tepat pada 4 November ini.
Janji ini diucapkan Joe Biden lewat akun Twitter resminnya.
"Hari ini, pemerintahan Trump secara resmi meninggalkan Kesepakatan Iklim Paris. Dan tepat 77 hari nanti, pemerintahan Biden akan kembali bergabung," kata Biden.
Saat ini Biden sendiri tengah unggul dalam perolehan suara elektoral yaitu 264 suara berbanding 214 suara Donald Trump.
Sejumlah negara bagian masih belum menyelesaikan penghitungan suara, yaitu Alaska (3 suara elektoral), Nevada (6), Georgia (16), North Carolina (15), dan Pennsylvania (20).
Sejak lima jam lalu, sejumlah massa pendukung Trump mendatangi gedung TCF Center tempat penghitungan suara di Detroit, Michigan, berlangsung dan menggaungkan gerakan Stop The Count. Saat ini, sekitar 100 orang masih bertahan di luar gedung dan meneriakkan yel-yel.
Dikutip dari The Guardian, beberapa pendukung Trump menyatakan penduduk biasa seharusnya bisa menyaksikan jalannya penghitungan suara, selain saksi dari kedua kubu.
Data dari Associated Press dan beberapa media lainnya menyatakan 16 suara elektoral dari Michigan dimenangi oleh Biden -- setelah sang kandidat dari Partai Demokrat itu unggul lebih dari 30 ribu suara dari Trump.
Namun kubu Trump mengajukan permohonan penghentian suara dari Michigan.
![]() |
Pemerintah Negara Bagian Pennsylvania menegaskan akan melawan segala upaya untuk menghentikan proses penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020 yang tengah berlangsung.
Gubernur Pennsylvania, Tom Wolf, pun menjamin tranparansi dan akuntabilitas proses penghitungan yang digelar terbuka tersebut.
Sebelumnya, tim kampanye Donald Trump telah mengajukan permohonan penghentian penghitungan suara di Pennsylvania, atas alasan pejabat pemilihan setempat melarang "pemantau" untuk mendekati proses penghitungan suara dengan jarak 7 meter dari petugas penghitung di Pennsylvania.
Terdapat 20 suara elektoral yang bisa diraih Donald Trump atau Joe Biden di negara bagian tersebut.
Selain di Pennsylvania, tim Trump juga mengajukan permohonan serupa di Michigan, Wisconsin, dan terbaru di Georgia.
Saat ini, secara keseluruhan Biden tengah mengungguli Trump dalam perolehan suara elektoral. Biden mendapatkan 264 suara, sementara Trump 214.
![]() |
Rapper kenamaan Kanye West yang merupakan calon independen di Pilpres AS 2020, berhasil mengantongi 60 ribu suara meski namanya hanya tertera di surat suara 11 negara bagian, yaitu Arkansas, Colorado, Idaho, Iowa, Kentucky, Louisiana, Minnesota, Mississippi, Oklahoma, Tennessee, Utah, dan Vermont.
Sejumlah negara bagian di AS memang mengizinkan masyarakat menambahkan nama sosok yang mereka inginkan memimpin jika tak ada capres terdaftar dianggap berkompeten.
Kanye sendiri mengisyarakatkan akan kembali maju di PIlpres AS empat tahun nanti. Di Twitternya, Kanye mengunggah foto yang menunduk sambil tersenyum di depan peta Amerika Serikat. Di bagian keterangan, West menuliskan, "KANYE 2024."
![]() |
AP News melaporkan tim kampanye Donald Trump kembali mengajukan gugatan hukum untuk menghentikan penghitungan suara di Georgia, negara bagian yang memiliki 16 suara elektoral.
Berdasarkan data CNN Projection, saat ini Trump tengah unggul di Georgia dengan 49,9 persen suara (2.422.155 suara), berselisih sekitar 48 ribu suara dari Biden. Namun masih terdapat puluhan ribu suara yang belum dihitung di wilayah Fulton, Chatha, Cobb, dan DeKalb.
Pada Kamis (5/11) pagi ini, secara keseluruhan Biden tengah mengungguli Trump dalam perolehan suara elektoral. Biden mendapatkan 264 suara, sementara Trump 214.
Kemenangan di Georgia akan memastikan kursi Presiden AS jatuh ke tangan Biden.
![]() |
Dengan Biden telah mengantongi 264 suara --dari minimal 270 yang dibutuhkan untuk memenangi Pilpres AS 2020-- penghitungan suara di Nevada bisa menjadi penentu.
Nevada sendiri memiliki 6 suara elektoral dan saat ini (pukul 06.40 WIB) telah menyelesaikan 86 persen penghitungan suara. Biden saat ini unggul di Nevada dengan 49,3 persen, sementara Donald Trump 48,7 persen.
Sebagai informasi tambahan, selain Nevada sejumlah negara bagian masih belum menyelesaikan penghitungan suara, yaitu Alaska (3 suara elektoral), Georgia (16), North Carolina (15), dan Pennsylvania (20).
![]() |
Twitter kembali menandai cuitan Donald Trump mengenai pemilu, yaitu klaim kemenangan suara elektroal Pennsylvania, Georgia, dan juga North Carolina.
Di bawah unggahan Trump tersebut, Twitter menandai bahwa hasil resmi pemilu di tempat-tempat tersebut belum diumumkan ketika cuitan dibuat. Lebih dari 90 ribu akun telah me-retweet kembali cuitan Trump yang diberi tanda.
Delapan belas jam sebelumnya, Twitter juga sempat menandai kicauan Trump yaitu tentang tudingan upaya pencurian suara pemilu. Twitter menandai sebagai konten yang berpotensi menyesatkan.
Twitter menempatkan label interstisial pada tweet yang memperingatkan pengguna bahwa beberapa atau semua konten yang dibagikan di Tweet milik Trump disengketakan dan mungkin menyesatkan tentang pemilihan atau proses sipil lainnya.
![]() |
Hingga Kamis (5/11) subuh waktu Indonesia, Joe Biden semakin dekat dengan kemenangan Pilpres AS 2020 setelah menguasai Michigan dan Wisconsin.
Kini, ia telah mengantongi 264 suara elektoral, hanya tersisa 6 yang dibutuhkan untuk menggenapi batas ambang kemenangan sebesar 270.
Sedangkan lawan Biden, Donald Trump masih mengantongi 214 suara elektoral.
Meski begitu, sejumlah negara bagian masih belum menyelesaikan penghitungan suara, yaitu Alaska (3 suara elektoral), Georgia (16), Nevada (6), North Carolina (15), dan Pennsylvania (20).
Berikut daftar negara bagian yang telah dimenangkan kedua belah kubu berdasarkan penghitungan CNN, Fox News, MSNBC/NBC News, ABC, CBS, dan The New York Times. Sedangkan untuk Arizona, AFP menggunakan proyeksi dari Associated Press.
1. Arizona (11)
2. California (55)
3. Colorado (9)
4. Connecticut (7)
5. Delaware (3)
6. District of Columbia (3)
7. Hawaii (4)
8. Illinois (20)
9. Maine (3)**
10. Maryland (10)
11. Massachusetts (11)
12. Minnesota (10)
13. Michigan (16)
14. Nebraska (1)*
15. New Hampshire (4)
16. New Jersey (14)
17. New Mexico (5)
18. New York (29)
19. Oregon (7)
20. Rhode Island (4)
21. Vermont (3)
22. Virginia (13)
23. Washington (12)
24. Wisconsin (10)
1. Alabama (9)
2. Arkansas (6)
3. Florida (29)
4. Idaho (4)
5. Indiana (11)
6. Iowa (6)
7. Kansas (6)
8. Kentucky (8)
9. Louisiana (8)
10. Maine (1)**
11. Mississippi (6)
12. Missouri (10)
13. Montana (3)
14. Nebraska (4)*
15. North Dakota (3)
16. Ohio (18)
17. Oklahoma (7)
18. South Carolina (9)
19. South Dakota (3)
20. Tennessee (11)
21. Texas (38)
22. Utah (6)
23. West Virginia (5)
24. Wyoming (3)
* Nebraska terpecah menjadi lima suara elektoral, dua berdasarkan pluralitas, dan tiga berdasarkan distrik kongres. Biden mendapat satu, di distrik kongres kedua.
** Maine sama seperti Nebraska. Ada empat suara elektoral, tiga telah diproyeksi ke Biden, dan sisanya ke Trump.
Joe Biden berhasil menang di negara bagian Michigan dan mengumpulkan tambahan 16 suara elektoral. Kini, ia telah mengumpulkan 264 suara elektoral.
Joe Biden dilaporkan akan berpidato di lokasi yang sama ketika dirinya menerima nominasi menjadi capres dari Demokrat pada Agustus lalu. Ia bakal tampil bersama Kamala Harris.
CNN melaporkan Biden sedari Rabu (4/11) pagi telah menghubungi rekan sesama politisi di Demokrat, termasuk pejabat lama di Pennsylvania, untuk melihat peluang perolehan dirinya di negara bagian yang menentukan tersebut.
Namun seorang penasihat kampanye menyebut ia tak akan deklarasi soal kemenangan. Biden disebut memilih menyerukan penghitungan tetap dilanjutkan dan menolak ragam tudingan kecurangan.
Hal itu dilakukan setelah kubu Donald Trump dengan gencar menyebarkan tudingan kecurangan dan mengajukan penghentian penghitungan ke pengadilan sejumlah negara bagian.
Hingga Kamis (5/11) dini hari, Joe Biden tercatat unggul dengan perolehan suara elektoral sebesar 248 dari Donald Trump yang mengantongi 214 suara, mengutip AFP.
Untuk bisa memenangkan konstestasi Pilpres AS 2020, salah satu kandidat harus mendapatkan setidaknya 270 suara elektoral.
Perolehan teranyar Joe Biden datang dari Wisconsin sebesar 10 suara elektoral. The New York Times mencatat Biden meraih perolehan suara 49,4 persen, unggul tipis dari Donald Trump yang mendapatkan 48,8 persen.
Sementara itu sejumlah negara bagian masih belum menyelesaikan penghitungan suara, yaitu Alaska (3 suara elektoral), Georgia (16), Michigan (16), Nevada (6), North Carolina (15), dan Pennsylvania (20).
Berikut daftar negara bagian yang telah dimenangkan kedua belah kubu berdasarkan penghitungan CNN, Fox News, MSNBC/NBC News, ABC, CBS, dan The New York Times. Sedangkan untuk Arizona, AFP menggunakan proyeksi dari Associated Press.
1.Arizona (11)
2. California (55)
3. Colorado (9)
4. Connecticut (7)
5. Delaware (3)
6. District of Columbia (3)
7. Hawaii (4)
8. Illinois (20)
9. Maine (3)**
10. Maryland (10)
11. Massachusetts (11)
12. Minnesota (10)
13. Nebraska (1)*
14. New Hampshire (4)
15. New Jersey (14)
16. New Mexico (5)
17. New York (29)
18. Oregon (7)
19. Rhode Island (4)
20. Vermont (3)
21. Virginia (13)
22. Washington (12)
23. Wisconsin (10)
![]() |
1. Alabama (9)
2. Arkansas (6)
3. Florida (29)
4. Idaho (4)
5. Indiana (11)
6. Iowa (6)
7. Kansas (6)
8. Kentucky (8)
9. Louisiana (8)
10. Maine (1)**
11. Mississippi (6)
12. Missouri (10)
13. Montana (3)
14. Nebraska (4)*
15. North Dakota (3)
16. Ohio (18)
17. Oklahoma (7)
18. South Carolina (9)
19. South Dakota (3)
20. Tennessee (11)
21. Texas (38)
22. Utah (6)
23. West Virginia (5)
24. Wyoming (3)
* Nebraska terpecah menjadi lima suara elektoral, dua berdasarkan pluralitas, dan tiga berdasarkan distrik kongres. Biden mendapat satu, di distrik kongres kedua.
** Maine sama seperti Nebraska. Ada empat suara elektoral, tiga telah diproyeksi ke Biden, dan sisanya ke Trump.