Deret Skandal Pemerintahan Inggris di Bawah Kuasa Boris Johnson

CNN Indonesia
Minggu, 16 Jan 2022 21:01 WIB
Kepemimpinan PM Inggris Boris Johnson terus dipertanyakan setelah terlibat sederet skandal dan kontroversi.
Pemerintahan Johnson dituduh melakukan berbagai pelanggaran mulai dari dugaan korupsi sampai pelanggaran lockdown. (Foto: Ben STANSALL / AFP)

14 Desember - Anggota parlemen konservatif memberontak atas tindakan Covid

Lebih dari 100 anggota parlemen Partai Konservatif memberikan suara yang menentang pembatasan virus corona baru. Hal tersebut memberi pukulan terhadap otoritas dan kewenangan Johnson dan semakin memicu keraguaan atas kepemimpinannya.


17 Desember - Anggota Konservatif Johnson kehilangan kursi parlemen

Anggota-anggota Konservatif Johnson harus menghadapi kekalahan dalam pemilihan untuk mengisi kursi kosong Paterson.

Hal ini memperkuat ketakutan di antara sejumlah orang bahwa reputasi partai dan prospek pemilihan memburuk di bawah kepemimpinan Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnson mengatakan dirinya bertanggung jawab secara pribadi atas kehilangan kursi partainya tersebut.


17 Desember - Pemimpin penyelidikan mengundurkan diri

Pegawai negeri sipil terkemuka Inggris, Simon Case, mundur dari penyelidikan terhadap sejumlah pihak di kantor pemerintah setelah menerima laporan bahwa sebuah acara diadakan di kantornya sendiri.


18 Desember - Menteri Brexit mengundurkan diri

Menteri Brexit David Frost, seorang arsitek dari strategi Brexit Johnson, mengundurkan diri dengan mengatakan bahwa ia kecewa atas arahan pemerintahan Johnson.


19 Desember - Foto pesta kebun

Surat kabar The Guardian menerbitkan foto Johnson dengan lebih dari 12 orang lainnya yang tengah minum anggur di taman kediamannya di Downing Street yang diyakini diambil selama lockdown Covid-19 pada Mei 2020.

10 Januari 2022 - Email bocor

Penyiar ITV mempublikasi email dari sekretaris pribadi Johnson yang mengundang lebih dari 100 orang ke pesta di taman Downing Street selama masa lockdown virus corona pertama, yakni pada Mei 2020.

ITV mengatakan Johnson dan rekannya Carrie serta sekitar 40 orang lainnya hadir dalam pesta tersebut.

Johnson mengakui telah hadir dalam pesta tersebut dan meminta maaf. Sejumlah oposisi pun mendesak dirinya mundur dari jabatan PM.


14 Januari - Pesta di Pemakaman Philip

Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta maaf kepada Ratu Elizabeth karena menggelar pesta saat Covid-19 dan di malam pemakaman mendiang Pangeran Philip pada April 2021.
Selain dianggap tak berempati, pesta yang diadakan di Downing Street pada 16 April 2021, sehari sebelum pemakaman Pangeran Philip.

"Sangat disesalkan ini terjadi pada saat berkabung nasional dan No. 10 (Downing Street) telah meminta maaf kepada Istana Buckingham," kata juru bicara Johnson kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Juru bicara Johnson menegaskan sang perdana menteri berada di kediaman negara di hari pesta itu berlangsung dan tak menghadiri pesta



(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER