Jakarta, CNN Indonesia --
Kepemimpinan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terus menjadi sorotan beberapa bulan terakhir ini.
Mulai dari masalah internal anggota parlemennya hingga pengadaan pesta selama masa lockdown dan di malam pemakaman Pangeran Philip, menyebabkan kepemimpinannya semakin berada di ujung tanduk.
Melansir Reuters, berikut beberapa kasus yang menimpa Boris Johnson:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
26 Oktober 2021 - Lobi Berbayar
Anggota parlemen konservatif dan mantan menteri senior Owen Paterson mendapatkan skors dari parlemen selama 30 hari setelah komite standar parlemen memergok dirinya melakukan "kasus advokasi berbayar yang mengejutkan".
3 November - Ubah aturan untuk Selamatkan Anggota Parlemen
Para Anggota Konservatif Johnson dituduh melakukan korupsi setelah mereka memilih untuk menghentikan penangguhan Paterson dan memaksa melakukan perombakan proses penyelidikan anggota parlemen.
4 November - Pengunduran diri Patterson
Setelah mengalami ketidakbahagiaan di partainya sendiri serta mendapatkan berita yang menuduh pemerintahan Johnson melakukan keburukan atau ketidakjujuran, pemerintah membatalkan rencana yang telah diupayakan sehari sebelumnya yang berujung pada kemunduran Paterson dari parlemen.
22 November - Pidato Peppa Pig
Johnson kehilangan wibawanya saat berpidato dan malah menghibur para pemimpin bisnis dengan anekdot tentang kunjungannya baru-baru ini ke taman hiburan anak-anak Peppa Pig. Buntut dari pidatonya ini, banyak orang yang kemudian meragukan kepemimpinannya.
30 November - Laporan Pesta Natal Lockdown
Surat kabar The Mirror melaporkan pesta Natal yang berlangsung di kantor-kantor pemerintah, termasuk kantor Johnson di Downing Street, pada Desember 2020.
Pesta tersebut dilangsungkan saat Inggris masih menerapkan lockdown dan melarang seluruh pertemuan dan perkumpulan.
7 Desember - Video Staf soal Gelar Pesta
Beberapa jam setelah Johnson menginformasikan wartawan bahwa dirinya puas karena tidak ada pelanggaran pembatasan lockdown Covid-19, ITV menerbitkan video yang menunjukkan stafnya tertawa dan bergurau soal mengadakan pesta fiksi di Downing Street selama dirinya latihan konferensi pers.
8 Desember - Johnson meminta maaf
Johnson meminta maaf atas video bercandaan tersebut dengan mengatakan bahwa ia sangat marah atas candaan yang dilakukan stafnya.
Imbas dari kejadian ini, Allegra Stratton, juru bicara COP26 Johnson sekaligus sekretarisnya mengundurkan diri.
9 Desember - Renovasi Apartemen Johnson
Partai Konservatif didenda 17.800 pound atau setara Rp347 juta oleh pengawas pemilihan karena gagal melaporkan secara akurat sumbangan yang mendanai perbaikan kediaman resmi Johnson.
Denda tersebut memicu banyak pertanyaan tentang siapa yang membayar pekerjaan tersebut, yang diperkirakan telah mencapai ratusan ribu pound.
Baca di halaman selanjutnya >>>
14 Desember - Anggota parlemen konservatif memberontak atas tindakan Covid
Lebih dari 100 anggota parlemen Partai Konservatif memberikan suara yang menentang pembatasan virus corona baru. Hal tersebut memberi pukulan terhadap otoritas dan kewenangan Johnson dan semakin memicu keraguaan atas kepemimpinannya.
17 Desember - Anggota Konservatif Johnson kehilangan kursi parlemen
Anggota-anggota Konservatif Johnson harus menghadapi kekalahan dalam pemilihan untuk mengisi kursi kosong Paterson.
Hal ini memperkuat ketakutan di antara sejumlah orang bahwa reputasi partai dan prospek pemilihan memburuk di bawah kepemimpinan Johnson.
Johnson mengatakan dirinya bertanggung jawab secara pribadi atas kehilangan kursi partainya tersebut.
17 Desember - Pemimpin penyelidikan mengundurkan diri
Pegawai negeri sipil terkemuka Inggris, Simon Case, mundur dari penyelidikan terhadap sejumlah pihak di kantor pemerintah setelah menerima laporan bahwa sebuah acara diadakan di kantornya sendiri.
18 Desember - Menteri Brexit mengundurkan diri
Menteri Brexit David Frost, seorang arsitek dari strategi Brexit Johnson, mengundurkan diri dengan mengatakan bahwa ia kecewa atas arahan pemerintahan Johnson.
19 Desember - Foto pesta kebun
Surat kabar The Guardian menerbitkan foto Johnson dengan lebih dari 12 orang lainnya yang tengah minum anggur di taman kediamannya di Downing Street yang diyakini diambil selama lockdown Covid-19 pada Mei 2020.
10 Januari 2022 - Email bocor
Penyiar ITV mempublikasi email dari sekretaris pribadi Johnson yang mengundang lebih dari 100 orang ke pesta di taman Downing Street selama masa lockdown virus corona pertama, yakni pada Mei 2020.
ITV mengatakan Johnson dan rekannya Carrie serta sekitar 40 orang lainnya hadir dalam pesta tersebut.
Johnson mengakui telah hadir dalam pesta tersebut dan meminta maaf. Sejumlah oposisi pun mendesak dirinya mundur dari jabatan PM.
14 Januari - Pesta di Pemakaman Philip
Kantor Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta maaf kepada Ratu Elizabeth karena menggelar pesta saat Covid-19 dan di malam pemakaman mendiang Pangeran Philip pada April 2021.
Selain dianggap tak berempati, pesta yang diadakan di Downing Street pada 16 April 2021, sehari sebelum pemakaman Pangeran Philip.
"Sangat disesalkan ini terjadi pada saat berkabung nasional dan No. 10 (Downing Street) telah meminta maaf kepada Istana Buckingham," kata juru bicara Johnson kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Juru bicara Johnson menegaskan sang perdana menteri berada di kediaman negara di hari pesta itu berlangsung dan tak menghadiri pesta
[Gambas:Infografis CNN]