Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan perpindahan warga dari tiga desa di Nunukan, Kalimantan Utara ke Malaysia lebih bersifat sosial alih-alih politis, yakni mencari pekerjaan.
"Nggak ada itu eksodus. Ada warga di tiga desa yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda Indonesia dan Malaysia," kata Tjahjo ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Senin (17/11).
Tjahjo mengatakan perpindahan massal sebagian warga di Nunukan Utara lebih disebabkan oleh adanya hubungan kekerabatan yang erat antar warga desa di kedua negara. Mereka juga seringkali terlibat kegiatan sosial masyarakat seperti pernikahan. Selain itu, lanjutnya, banyak juga warga desa yang bekerja di Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada orang yang bercocok tanam di Malaysia tetapi belum kembali ke Indonesia, " kata dia.
Tjahjo mengatakan rasa nasionalisme dari warga ketiga desa di Kecamatan Lumbis Ogong, yakni Desa Sumantipal, Desa Sinapad dan Desa Kinokod, masih kuat. Meski demikian, pihaknya menyatakan Kemendagri masih terkendala persoalan inventarisasi di tiga desa tersebut yang dianggap masih kurang terpadu.
"Persoalan seperti infrastruktur, sekolah dan lapangan pekerjaan mesti segera ditangani secepatnya," ujar dia.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, Karel Sompotan mengatakan eksodus atau perpindahan besar-besaran yang dilakukan oleh warga tiga desa di Nunukan bukan hal yang baru.
"Jumlah orang kita di sebelah itu 620 orang, terdiri dari 20 desa sejak tahun 1985. Penyebabnya bermacam-macam seperti infrastruktur, ekonomi dan pekerjaan yang mudah didapatkan," kata dia menjelaskan.