BENCANA ALAM

Indonesia Siaga Banjir, Warga Diminta Waspada

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 15:24 WIB
Data BNPB menunjukkan sejumlah wilayah di Indonesia rawan banjir dan tanah longsor hingga awal 2015. Warga diminta untuk waspada pada musim hujan ini.
Pengendara motor melintasi kawasan yang dilanda banjir. (Antara/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejumlah wilayah di Indonesia rawan banjir dan tanah longsor hingga awal tahun depan. Warga pun diminta waspada memasuki musim hujan ini.

Berdasarkan data BNPB, sejumlah provinsi yang rawan banjir dan tanah longsor ialah Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

"Banjir diperkirakan terjadi pada Desember 2014 hingga Februari 2015," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan yang diterima CNN Indonesia, Selasa (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak banjir dan longsor selama ini cukup besar. Data BNPB menunjukkan pada 2014, tercatat 697 kejadian banjir dan longsor yang menyebabkan 339 orang tewas, 1,7 juta jiwa mengungsi, dan ribuan rumah rusak.
 
Data BNPB juga menunjukkan terdapat 61 juta penduduk yang tinggal di 315 kabupaten atau kota di daerah yang masuk kategori bahaya sedang sampai tinggi. Sementara 124 juta jiwa penduduk tinggal di 274 kabupaten atau kota dengan ancaman bahaya longsor kategori sedang hingga tinggi.

"Kerugian material akibat banjir dan longsor mencapai triliunan rupiah," kata Sutopo.

Dia mencontohkan, banjir di Jakarta tahun ini menyebabkan kerugian Rp 5 triliun. Sementara kerugian akibat banjir dan longsor di 16 kabupaten atau kota di Jawa Tengah mencapai Rp 2,01 triliun.

Sementara banjir di Sulawesi Utara yang menyebabkan ratusan rumah terendam mengakibatkan kerugian hingga Rp 1,4 triliun. Selanjutnya banjir di sepanjang pantai utara Pulau Jawa, mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur, mengakibatkan kerugian sejumlah Rp 6 triliun.

"Kami meminta warga untuk waspada," kata Sutopo.

Untuk mengatasi persoalan banjir, BNPB menyiapkan skenario tentatif dengan memberikan status darurat banjir sejak minggu ketiga hingga keempat bulan Desember 2014.

"Pos pintu air Katulampa dan Depok dari Sungai Ciliwung sudah siaga I (tinggi muka air laut 200-250 cm). Sementara pos pantau ketinggian air hulu Sungai Angke, Pesanggarahan, Krukut, Cipinang, dan Sunter Hulu berstatus siaga II (tinggi muka air 150-200 cm)," kata Deputi Penangan Darurat BNPB Tri Budiarto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER