LIPUTAN KHUSUS

Hakim Agung Bongkar Modus Perkara Narkoba

CNN Indonesia
Senin, 24 Nov 2014 17:36 WIB
Hakim Agung Surya Jaya membongkar modus penyalahgunaan narkotika merujuk pada ribuan kasus yang ia tangani saban tahunnya di Mahkamah Agung.
Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat (19/9). Hakim Agung sudah paham betul dengan beragam modus penyelundupan narkotika lantaran rubuan kasus bisa mampir ke mejanya dalam satu bulan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hakim Agung Surya Jaya membongkar modus penyalahgunaan narkotika merujuk pada ribuan kasus yang ia tangani saban tahunnya di lembaga tinggi negara, Mahkamah Agung (MA).

"Kasus narkotika adalah kasus yang paling banyak diperiksa dari seluruh kasus yang ada. Setiap tahun ada 10 ribuan kasus. Bulan lalu, saya putus empat perkara setiap hari. Sering satu hari, semuanya kasus narkotika," ujar Surya kepada CNN Indonesia, di Jakarta, Rabu (19/11).

Surya berpendapat, ada setidaknya dua modus penyalahgunaan obat tersebut. "Kalau peredaran, barang itu dari luar. Pertama, sindikat jaringan. Yang biasa kejadian, ada seseorang perempuan kemudian dipacari dulu dan dibawa ke luar (negeri), misalnya negara tetangga seperti Malaysia," ujar guru besar ilmu hukum pidana Universitas Hasanuddin tersebut.

Surya menambahkan, setelah dibawa keluar negeri, orang tersebut kemudian disuruh kembali ke Indonesia. "Dititipi tas atau koper. Nanti ada orang yang ambil, misal di bandara. Jadi orang itu hanya kurir," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surya menambahkan, selama ini kasus peradilan yang ditanganinya belum menyentuh otak pengedar narkoba. "Dia (bandar) enak, yang tertangkap dan dihukum mati orang Indonesia. Otaknya yang dari luar tidak tersentuh. Itu yg paling penting," katanya.

Sementara itu, modus lainnya yakni melalui impor barang salah satunya melalui jalur laut. "Impor ikan atau barang-barang mesin, tapi ternyata di dalamnya narkoba. Hampir seluruh pintu masuk dengan modus berbagai macam alasan impor," ucapnya.

Pintu masuk tersebut, bisa melalui pintu tradisional. "Mungkin melalui perahu. Ini kan kita kesulitan karena luasnya wilayah pengawasan dan pintu masuk sangat luas," katanya. (Ikuti Fokus: Perempuan di Balik Lalu Lintas Narkotik)

Sementara itu, ia menambahkan pemerintah seharusnya mulai memperketat pengawasan peredaran narkoba di Indonesia. "Banyak yang harus diawasi. Yang paling penting alat deteksi harus lebih canggih (di bandara atau pintu masuk lainnya). Jangan sampai barang banyak masuk. Kami berarap pemerintah memperhatikan itu," ujarnya.

Lebih lanjut, untuk memberantas sindikat peredaran narkoba transnasional, ia menyarankan pemerintah untuk membentuk kerja sama dengan negara lain dalam konteks penegakan hukum.

"Jadi kerja sama antar negara bukan cuma memberitahu mau ada barang masuk. Tapi lebih penting bagaimana pelaku kejahatan di luar (negeri) bisa diperiksa apakah pakai hukum di sana atau di sini terserah nanti gimana. Harus ada jalan keluar untuk ini," katanya. Dengan adanya kerja sama transnasional tersebut, ia berharap dapat memberantas dalang di balik sindikat tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER